Balai Bahasa Kalteng terjemahkan 17 buku bacaan bahasa daerah
Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Balai Bahasa Kalimantan Tengah Valentina Lovina T menyatakan pihaknya selama tahun 2022, telah membina 20 komunitas literasi dan 2.696 generasi muda di 13 kabupaten dan 1 kota, serta menerjemahkan 17 buku bacaan berbahasa daerah yang diakses melalui literasibbpkt.com.
Sebanyak 622 peserta atau warga Kalteng yang didominasi oleh pelajar dan tenaga pendidik serta pegawai telah mengikuti Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Adaptif Merdeka, kata Valentina di Palangka Raya, Kamis.
"Dalam hal pembinaan lembaga dalam pengutamaan bahasa negara, kami selama tahun 2022 membina 45 lembaga yang terdiri atas 15 lembaga pemerintah, 20 lembaga sekolah, dan 10 lembaga swasta di Palangka Raya," tambahnya.
Selain beberapa hal itu, Balai Bahasa Kalteng juga telah menyusun kamus dwibahasa daerah, yakni kamus bahasa Delang-Indonesia dan kamus bahasa Ut Danum-Indonesia. Kosakata dalam bahasa daerah Kalteng, seperti bahasa Dayak Ngaju, Dayak Siang, dan Dayak Ut Danum, telah diusulkan untuk menambah khazanah lema Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Valentina mengatakan ke depan, kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan literasi kebahasaan dan kesastraan tersebut akan tetap dilanjutkan dan digalakkan. Apalagi pembinaan lembaga yang direncanakan akan berlangsung selama tiga tahun, yakni hingga 2024, sosialisasi dan pelaksanaan UKBI Adaptif Merdeka terus dilakukan.
"Penerbitan dan penerjemahan buku-buku berkonten kearifan lokal sebagai penunjang literasi, penyusunan kamus-kamus bahasa daerah Kalteng, dan Sinar Bahtera akan menjadi tulang punggungnya.," beber dia.
Baca juga: Revitalisasi bahasa 2022 di Kalteng fokus empat bahasa
Kepala Balai Bahasa Kalteng itu pun menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya meningkatkan jumlah pemelajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) yang berasal dari provinsi ini. Adapun cara yang akan dilakukan yakni bekerja sama dengan lembaga-lembaga
penyelenggara BIPA di Kalteng, membentuk kelas luring di IAIN Palangka Raya, membentuk kepengurusan Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia (APPBIPA), dan melibatkan lima lembaga di provinsi ini dalam kegiatan BIPA.
"Dalam hal penerjemahan, kami mendukung program Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa untuk melaksanakan penerjemahan buku cerita anak yang berkualitas dari bahasa asing ke bahasa Indonesia, dan sebaliknya," demikian Valentina.
Baca juga: Balai Bahasa revitalisasi empat bahasa daerah di Kalteng
Baca juga: IAHN-TP Palangka Raya dan Balai Bahasa jalin kerja sama perkuat jati diri bangsa
Baca juga: Balai Bahasa: Eksistensi Bahasa Indonesia terancam oleh bahasa asing
Sebanyak 622 peserta atau warga Kalteng yang didominasi oleh pelajar dan tenaga pendidik serta pegawai telah mengikuti Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Adaptif Merdeka, kata Valentina di Palangka Raya, Kamis.
"Dalam hal pembinaan lembaga dalam pengutamaan bahasa negara, kami selama tahun 2022 membina 45 lembaga yang terdiri atas 15 lembaga pemerintah, 20 lembaga sekolah, dan 10 lembaga swasta di Palangka Raya," tambahnya.
Selain beberapa hal itu, Balai Bahasa Kalteng juga telah menyusun kamus dwibahasa daerah, yakni kamus bahasa Delang-Indonesia dan kamus bahasa Ut Danum-Indonesia. Kosakata dalam bahasa daerah Kalteng, seperti bahasa Dayak Ngaju, Dayak Siang, dan Dayak Ut Danum, telah diusulkan untuk menambah khazanah lema Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Valentina mengatakan ke depan, kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan literasi kebahasaan dan kesastraan tersebut akan tetap dilanjutkan dan digalakkan. Apalagi pembinaan lembaga yang direncanakan akan berlangsung selama tiga tahun, yakni hingga 2024, sosialisasi dan pelaksanaan UKBI Adaptif Merdeka terus dilakukan.
"Penerbitan dan penerjemahan buku-buku berkonten kearifan lokal sebagai penunjang literasi, penyusunan kamus-kamus bahasa daerah Kalteng, dan Sinar Bahtera akan menjadi tulang punggungnya.," beber dia.
Baca juga: Revitalisasi bahasa 2022 di Kalteng fokus empat bahasa
Kepala Balai Bahasa Kalteng itu pun menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya meningkatkan jumlah pemelajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) yang berasal dari provinsi ini. Adapun cara yang akan dilakukan yakni bekerja sama dengan lembaga-lembaga
penyelenggara BIPA di Kalteng, membentuk kelas luring di IAIN Palangka Raya, membentuk kepengurusan Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia (APPBIPA), dan melibatkan lima lembaga di provinsi ini dalam kegiatan BIPA.
"Dalam hal penerjemahan, kami mendukung program Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa untuk melaksanakan penerjemahan buku cerita anak yang berkualitas dari bahasa asing ke bahasa Indonesia, dan sebaliknya," demikian Valentina.
Baca juga: Balai Bahasa revitalisasi empat bahasa daerah di Kalteng
Baca juga: IAHN-TP Palangka Raya dan Balai Bahasa jalin kerja sama perkuat jati diri bangsa
Baca juga: Balai Bahasa: Eksistensi Bahasa Indonesia terancam oleh bahasa asing