Harga ikan hias pedalaman Kalteng fantastis

id Harga ikan hias pedalaman Kalteng fantastis, Kalteng, kobar, Kotawaringin barat

Harga ikan hias pedalaman Kalteng fantastis

Dwi Wibowo saat memberi pakan untuk Ikan Maru Borneo peliharaannya. Minggu (8/01/2023) ANTARA/M Husein Asyari

Pangkalan BunĀ  (ANTARA) - Ikan Chana Maru Borneo ikan jenis snakehead asal Kalimantan Tengah tersebut menjadi ikan "sultan" bagi pehobi atau kolektor ikan lokal, bahkan pernah terjual dengan harga fantastis mencapai Rp60 juta. 

"Saya pernah menjual ikan channa maru borneo atau channa peyang paling mahal di harga Rp60 juta dan pembelinya dari Pulau Jawa," ujar Dwi Rahmanto Wibowo, pehobi sekaligus penjual ikan channa di Pangkalan Bun, Minggu. 

Dijelaskan Dwi, ikan yang bernama ilmiah Channa Marulioides tersebut tersebar di 3 sungai di pedalaman Kalimantan Tengah, yakni Daerah Kotawaringin, Pulang Pisau, dan daerah Barito yakni Buntok. 

"Keistimewaan ikan ini terlihat di warna sisiknya yang kemerahan dan ada bunga-bunganya, sehingga menjadi ikan lokal yang diburu oleh kolektor ikan," ujarnya. 

Untuk harga, Dwi menjual sesuai dengan ukuran ikan tersebut. Untuk ukuran 4-5 cm dijual di harga Rp20 ribu hingga Rp25 ribu, untuk ukuran 6 hingga 7 cm dijual dengan harga Rp25 ribu sampai Rp30 ribu, dan untuk yang ukuran di atas 10 cm harga dipatok antara Rp150 ribu hingga Rp500 ribu. 

Baca juga: Karhutla di Kobar sudah hanguskan 27 hektare

"Kita jual sesuai dengan kualitas dan permintaan permintaan pembeli," ujarnya. 

Diterangkannya, ikan yang masih satu famili dengan ikan gabus tersebut, pernah ekspor ke berbagai negara, misal Thailand, Malaysia, Taiwan, dan paling jauh hingga ke benua Eropa yakni negara Swedia. 

"Untuk yang di ekspor ke Swedia kemarin untuk kebutuhan kebun binatang di sana," ujarnya. 

Pria yang berprofesi sebagai anggota Polri di Polsek Arut Selatan, Polres Kobar tersebut sudah menggeluti bisnis pembesaran dan penjualan ikan Channa Maru Borneo ini sejak tahun 2019.

"Untuk bicara keuntungan, untuk sekali pengiriman kita dapat omset antara Rp1 juta sampai Rp3 juta, dan setiap minggu kita selalu ada pengiriman satu sampai dua kali," terangnya. 

Baca juga: Jelang malam pergantian tahun, harga jagung manis mengalami kenaikan

Baca juga: Bakal calon DPD ini ingin memperjuangkan pelayanan kesehatan

Baca juga: BKSDA Kalteng lepas liarkan seribu lebih anak penyu ke alam