Palangka Raya (ANTARA) - Perum Bulog Kanwil Kalimantan Tengah menyatakan, hingga saat ini total beras yang disubsidi pemerintah provinsi untuk masyarakat telah tersalurkan sekitar 700 ton.
Pimpinan Perum Bulog Kanwil Kalimantan Tengah, Sony Supriyadi di Palangka Raya, Jumat, mengatakan, penyaluran beras subsidi pemerintah provinsi ini telah dilakukan sejak akhir 2022 hingga saat ini, sebagai salah satu upaya pengendalian inflasi daerah.
"Dimulai dari sekitar penghujung 2022 sekitar 200 ton, dilanjutkan Januari sekitar 450 ton, dan hingga saat ini total keseluruhannya adalah sekitar 700 ton yang sudah tersalur kepada masyarakat," jelasnya.
Daerah penyaluran beras subsidi pemerintah provinsi ini di antaranya meliputi Kota Palangka Raya, Sampit, Kapuas, hingga Sukamara. Titik pendistribusian beras subsidi disesuaikan dengan kebutuhan daerah dalam upaya pengendalian inflasi.
"Semua dilakukan dengan menyesuaikan kebutuhan di lapangan, dan dalam hal ini di antaranya kami berkoordinasi bersama Dinas Ketahanan Pangan Kalimantan Tengah," terangnya.
Penanggulangan terhadap inflasi terus dilakukan di wilayah Kalimantan Tengah dan salah satu komoditas yang cukup konsen untuk diintervensi adalah beras. Selama ini beras kerap menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi.
Salah satunya bisa dilihat dari data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), yakni Palangka Raya berdasarkan data awal Januari, komoditas utama penyumbang inflasi adalah beras yakni 0,28 persen. Kemudian berdasarkan data yang dirilis awal Februari ini, dapat diturunkan menjadi 0,07 persen.
Penurunan ini salah satunya berkat intervensi yang terus dilakukan jajaran Pemerintah Provinsi bersama Bulog di Kalimantan Tengah yang konsisten menggelar pasar murah maupun pasar penyeimbang.
"Selain melalui penyaluran beras subsidi, kami juga menyalurkan beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dengan kualitas medium. Untuk wilayah Kalteng sendiri kita sudah memasok sekitar 1.200 ton pada 2023 ini," ucapnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kalteng Riza Rahmadi menyampaikan, berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik setempat, tingkat inflasi dari waktu ke waktu terus mengalami penurunan. Terbaru inflasi Kalteng pada Januari 5,81 persen (year on year), turun dibanding inflasi pada Desember yakni 6,32 persen.
"Sesuai instruksi Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, kami (Dinas Ketahanan Pangan) terus berupaya maksimal di lapangan, melakukan pemantauan dan pengendalian, baik melalui pasar murah maupun pasar penyeimbang, agar inflasi tidak mengalami lonjakan," ujarnya.
Berita Terkait
Oppo Find X8 chipset baru MediaTek akan dirilis di pasar global
Minggu, 17 November 2024 9:14 Wib
Kesinambungan pembangunan jadi rekomendasi Konferensi Cendekiawan dan akademisi Katolik Kalteng
Sabtu, 16 November 2024 21:54 Wib
KPU Barut simulasi pemungutan dan penghitungan suara pilkada
Sabtu, 16 November 2024 20:08 Wib
Polisi bongkar peredaran narkoba dalam boneka di Palangka Raya
Sabtu, 16 November 2024 15:21 Wib
Gubernur Kalteng ajak Pemuda Katolik jadi pelopor masyarakat adil dan bermartabat
Sabtu, 16 November 2024 14:55 Wib
Tiga anggota Polri terlibat judi online diberi sanksi
Sabtu, 16 November 2024 14:05 Wib
Pelaku pembunuh dan pembuang mayat terbungkus kasur diancam hukuman mati
Sabtu, 16 November 2024 14:04 Wib
Jajaran BNN Provinsi diminta turun ke masyarakat
Sabtu, 16 November 2024 14:03 Wib