Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendukung rencana pemerintah untuk memberikan pinjaman dengan bunga nol persen bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Melalui kebijakan tersebut diharapkan bisa menaikkan porsi pembiayaan lembaga pembiayaan dan perbankan untuk UMKM yang saat ini baru 21 persen atau lebih rendah dibandingkan negara-negara tetangga, meningkat menjadi minimal 30 persen sehingga bisa semakin memajukan UMKM Indonesia untuk mendongkrak daya saing dan menembus pasar ekspor," kata Bamsoet dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Bamsoet mengatakan kebijakan tersebut akan dilaksanakan melalui Menteri BUMN Erick Thohir yang telah mengutus Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury dan Kartika Wirjoatmodjo untuk membahas kebijakan tersebut dengan Bank Indonesia (BI) dan diharapkan rampung dalam waktu sebulan.
Baca juga: Erick Thohir: Usulan bunga nol persen bagi pelaku usaha mikro tuntas satu bulan
Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu mengungkapkan pemerintah sangat mendukung UMKM karena keberadaannya merupakan salah satu aspek fundamental dalam penyelenggaraan perekonomian nasional, yakni dalam aspek kemandirian. UMKM telah menjadi tulang punggung dan pilar penting dalam perekonomian nasional.
"Tercermin dari fakta bahwa sekitar 99 persen dari keseluruhan unit usaha yang ada di Indonesia bergerak di sektor UMKM. Menyerap 97 persen dari total penyerapan tenaga kerja nasional, dan berkontribusi 60,5 persen terhadap produk domestik bruto (PDB)," jelas Bamsoet.
Bamsoet menyebut UMKM Indonesia mampu menyerap 97 persen tenaga kerja nasional, sedangkan UMKM di negara-negara ASEAN lainnya hanya memiliki daya serap tenaga kerja pada kisaran 35 persen hingga 85 persen.
Baca juga: Pemerintah diminta waspada potensi kekerasan jelang pemilu
Meski unggul dalam kuantitas dan daya serap tenaga kerja, katanya, UMKM Indonesia masih tertinggal dalam aspek kinerja jika dibandingkan dengan UMKM di beberapa negara ASEAN.
"Salah satu contohnya adalah Myanmar, meski dari aspek kuantitas hanya memiliki 73 ribu UMKM, kontribusinya terhadap PDB mencapai 69,3 persen," papar dia.
Ia mengatakan dari aspek kinerja ekspor, UMKM Indonesia hanya berkontribusi sekitar 14,4 persen dari nilai total ekspor nasional sehingga masih tertinggal dari kontribusi ekspor UMKM Singapura sebesar 38,3 persen, Thailand sebesar 28,7 persen, dan Myanmar sebesar 23,7 persen.
"Kondisi ini mengisyaratkan bahwa kinerja dan kontribusi sektor UMKM masih perlu dioptimalkan. Salah satunya melalui langkah kemudahan dalam memperoleh pinjaman dan modal," pungkasnya.
Baca juga: Bamsoet: Penyandang disabilitas perlu diperhatikan dalam pemilu
Baca juga: Jokowi layak disebut Bapak Otomotif Indonesia
Baca juga: Kemensos diminta jelaskan penyebab ASN masih terima bansos
Berita Terkait
Selama 2024, DPRD Palangka Raya telah bahas 11 raperda
Rabu, 18 Desember 2024 18:17 Wib
Waket DPRD Bartim jadi dewan pakar Pemuda Katolik Pusat
Rabu, 18 Desember 2024 12:17 Wib
Ketua Pemuda Katolik Kalteng dilantik jadi Waketum PP
Rabu, 18 Desember 2024 11:07 Wib
DPR RI serukan peningkatan literasi digital bagi perempuan
Selasa, 17 Desember 2024 17:43 Wib
Pemerintah diminta lindungi masyarakat dari pinjol
Senin, 16 Desember 2024 22:25 Wib
DPRD Palangka Raya minta integritas dan transparansi lebih dioptimalkan
Selasa, 10 Desember 2024 16:47 Wib
Masyarakat Palangka Raya diminta pilih angkutan umum resmi saatlibur nataru
Selasa, 10 Desember 2024 16:40 Wib
DPRD Palangka Raya minta pemda optimalkan program cetak sawah
Selasa, 10 Desember 2024 16:34 Wib