Direktur RSUD Tamiang Layang: Pentingnya penerapan komunikasi efektif dalam pelayanan kesehatan

id Pemkab bartim, rsud tamiang layang, vinny safari, pelayanan kesehatan bartim, faskes bartim, tamiang layang, bartim, barito timur

Direktur RSUD Tamiang Layang: Pentingnya penerapan komunikasi efektif dalam pelayanan kesehatan

Direktur RSUD Tamiang Layang, dr. Vinny Safari. (ANTARA/Habibullah)

Tamiang Layang (ANTARA) - Seluruh karyawan RSUD Tamiang Layang, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah dilatih komunikasi efektif untuk meningkatkan pengetahuan, sumber daya manusia dan pengalaman.

"Mereka dilatih in house training komunikasi efektif,” kata Direktur RSUD Tamiang Layang, dr Vinny Safari di Tamiang Layang, Senin.

Kegiatan itu bertujuan agar mampu melakukan komunikasi efektif saat pelayanan kesehatan. Komunikasi efektif dimaksud seperti komunikasi petugas kesehatan menyampaikan informasi-informasi penting terhadap pasien atau keluarga pasien, sehingga terjalin komunikasi atau hubungan yang baik dan memahami pesan yang disampaikan.

“Dan informasi-informasi tentang pasien juga merupakan hak yang harus diberikan,” terangnya.

Baca juga: Pemkab Bartim anggarkan Rp21 miliar biayai kesehatan warga miskin

Dijelaskannya komunikasi efektif tersebut perlu dilaksanakan dan diwujudkan untuk memberikan pemahaman, sebab komunikasi yang efektif juga berguna untuk mencegah atau mengatasi masalah, seperti terkait diagnosa penyakit pasien atau klien, cara penanganan, hingga tindakan lanjutan yang akan diberikan.

“Sehingga diharapkan tidak terjadi kesalahpahaman komunikasi atau miskomunikasi antara petugas kesehatan kita dengan pasien atau keluarga pasien,” jelasnya.

Dia berharap tidak terjadi komplain dari keluarga pasien. Salah satu contoh, misalnya kedatangan pasien yang terlihat biasa-biasa saja tapi dari petugas kesehatan setelah diagnosa kondisinya buruk.

Karena melihat kondisi atau diagnosa yang buruk maka petugas kesehatan fokus pada penanganan emergency, sehingga informasi terkait diagnosa tidak tersampaikan dan pihak keluarga pasien sulit menerima kenyataan. Sebab secara kasat mata pasien terlihat baik-baik saja.

“Setelah mendapat penanganan satu hingga dua jam dinyatakan tidak tertolong atau meninggal dan akhirnya pihak keluarga melakukan komplain. Banyak kasus tersebut terjadi di luar karena komunikasi yang tidak tersampaikan. Kita tidak ingin hal itu terjadi di RSUD Tamiang Layang,” tegasnya.


Baca juga: Kemarin, buaya muncul dekat sekolah hingga suami mengamuk aniaya istri hingga tewas

 

Baca juga: Bupati Bartim ingatkan RSUD Tamiang Layang harus terus tingkatkan pelayanan

 

Baca juga: Bartim siap gelar pilkades 86 desa