Pemkab Bartim anggarkan Rp21 miliar biayai kesehatan warga miskin

id Pemkab Bartim anggarkan Rp21 miliar biayai kesehatan warga miskin, kalteng, bartim, Barito timur, bpjs

Pemkab Bartim anggarkan Rp21 miliar biayai kesehatan warga miskin

Bupati Barito Timur, Ampera AY Mebas. ANTARA/Habibullah

Tamiang Layang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah menganggarkan Rp21,33 miliar pada 2023 untuk membiayai kesehatan masyarakat miskin di wilayah setempat.

“Dana tersebut untuk membayar iuran BPJS Kesehatan bagi masyarakat miskin,” kata Bupati Barito Timur, Ampera AY Mebas di Tamiang Layang, Senin.

Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Barito Timur bisa menjamin kesehatan warga miskin sebanyak 27.445 jiwa warga miskin dengan anggaran dana Rp21,33 miliar dengan estimasi pembayaran ke BPJS Kesehatan Rp1,7 miliar per bulan.

Ampera menambahkan, anggaran masih tersisa sebesar Rp9 miliar. Untuk itu, Ampera meminta masyarakat miskin bisa mengajukan atau menyampaikan diri untuk masuk menjadi anggota BPJS Kesehatan melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Sosial (DPMDSos) Barito Timur.

Baca juga: Bupati Bartim ingatkan RSUD Tamiang Layang harus terus tingkatkan pelayanan

Dijelaskan Ampera, BPJS Kesehatan sangat membantu masyarakat miskin. Dia mencontohkan seperti saat ada warga melahirkan atau biaya berobat karena sakit kritis. Jika biaya melahirkan atau sakit dan diambil tindakan operasi maka biaya yang akan dikeluarkan akan lebih besar, tetapi dengan BPJS Kesehatan maka akan dibiayai pemerintah jika itu warga tidak mampu.

“Dia juga meminta warga yang memiliki kemampuan bisa mengikuti BPJS Kesehatan secara mandiri dengan mengambil kelas III, dengan biaya Rp35 ribu per orang,” kata Ampera.

Orang nomor satu di Pemerintah Kabupaten Barito Timur itu mencontohkan, semisal dalam satu kepala keluarga ada empat jiwa dikali Rp35 ribu maka satu bulan biaya yang dikeluarkan Rp140 ribu atau Rp1,68 juta per tahun. Namun jika melahirkan anak dengan operasi maka biaya normal yang harus dibayar bisa mencapai hingga Rp15 juta.

“Jadi, menjadi peserta BPJS Kesehatan sangat membantu,” demikian Ampera AY Mebas.

Baca juga: Pemkab Bartim lelang dua jabatan pimpinan tinggi pratama

Baca juga: Bartim siap gelar pilkades 86 desa

Baca juga: Guru dan siswa SMAN 1 Tamiang Layang dilatih membuat eco enzyme