Legislator Kotim: Pembangunan jangan hanya diukur dari infrastruktur
Sampit (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Dadang Siswanto mengajak masyarakat untuk memandang kemajuan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang, bukan hanya dari bidang infrastruktur.
"Selama ini masyarakat selalu mengukur bahwa yang namanya pembangunan itu adalah pembangunan jalan dan gang. Itu pandangan yang terlalu sempit. Padahal pembangunan non fisik juga cukup besar dijalankan pemerintah daerah," kata Dadang di Sampit.
Menurutnya, penting untuk meluruskan pemahaman terkait bentuk pembangunan. Tujuannya agar masyarakat tidak salah paham karena program yang dijalankan pemerintah ada yang berbentuk fisik infrastruktur dan ada pula non fisik maupun program fisik tetapi di bidang lain.
Dia mencontohkan, banyak program pembangunan yang dijalankan selain infrastruktur, seperti peningkatan fasilitas kesehatan, pertanian, pendidikan, peningkatan sumber daya manusia, stimulus pelaku ekonomi, jaminan perlindungan kesehatan, subsidi beras dan lainnya.
Hal itu juga perlu diketahui masyarakat karena kebutuhan di setiap wilayah juga berbeda-beda. Seperti untuk membayar iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) warga tidak mampu, pemerintah daerah harus mengeluarkan biaya besar lebih dari Rp40 miliar setiap tahunnya.
Menurut Dadang, pemahaman ini perlu disampaikan dengan kepada masyarakat. Harapannya masyarakat menyadari bahwa pemerintah daerah terus berupaya merealisasikan harapan masyarakat sesuai dengan kemampuan daerah.
"Jadi jangan sampai putus asa, kemudian tidak mau lagi menyampaikan aspirasi. Usulan harus terus kita sampaikan karena itu yang akan menjadi pertimbangan pemerintah daerah dalam merencanakan pembangunan, tentu disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah," tambah Dadang.
Dia mencontohkan, pemerintah daerah menggelontorkan anggaran puluhan miliar untuk Kecamatan Baamang. Dari program-program yang ditetapkan memang didominasi pembangunan fisik berupa infrastruktur jalan, tetapi tidak sedikit pula program nonfisik sesuai kebutuhan masyarakat.
"Kami mengapresiasi pihak eksekutif yang selalu berupaya menindaklanjuti usulan-usulan yang disampaikan masyarakat," ujar Dadang.
Camat Baamang Ady Candra menyampaikan terima kasihnya kepada pemerintah kabupaten yang telah mengalokasikan anggaran cukup besar untuk pembangunan di kecamatan yang dipimpinnya. Tahun 2023 ini Baamang mendapat program pembangunan dengan total anggaran sebesar Rp46,8 miliar dari APBD Kotawaringin Timur.
Alokasi anggaran itu terdiri dari beberapa kegiatan seperti infrastruktur, pendidikan, kesejahteraan rakyat, ekonomi serta pertanian. Namun diakui, program paling menonjol di sini adalah rekonstruksi atau peningkatan jalan.
"Kami juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada anggota dewan dari daerah pemilihan Kecamatan Baamang ini yang terus memperjuangkan aspirasi masyarakat kami, bahkan mengarahkan alokasi dana pokir (pokok pikiran) mereka untuk memenuhi harapan masyarakat," demikian Ady Candra.
"Selama ini masyarakat selalu mengukur bahwa yang namanya pembangunan itu adalah pembangunan jalan dan gang. Itu pandangan yang terlalu sempit. Padahal pembangunan non fisik juga cukup besar dijalankan pemerintah daerah," kata Dadang di Sampit.
Menurutnya, penting untuk meluruskan pemahaman terkait bentuk pembangunan. Tujuannya agar masyarakat tidak salah paham karena program yang dijalankan pemerintah ada yang berbentuk fisik infrastruktur dan ada pula non fisik maupun program fisik tetapi di bidang lain.
Dia mencontohkan, banyak program pembangunan yang dijalankan selain infrastruktur, seperti peningkatan fasilitas kesehatan, pertanian, pendidikan, peningkatan sumber daya manusia, stimulus pelaku ekonomi, jaminan perlindungan kesehatan, subsidi beras dan lainnya.
Hal itu juga perlu diketahui masyarakat karena kebutuhan di setiap wilayah juga berbeda-beda. Seperti untuk membayar iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) warga tidak mampu, pemerintah daerah harus mengeluarkan biaya besar lebih dari Rp40 miliar setiap tahunnya.
Menurut Dadang, pemahaman ini perlu disampaikan dengan kepada masyarakat. Harapannya masyarakat menyadari bahwa pemerintah daerah terus berupaya merealisasikan harapan masyarakat sesuai dengan kemampuan daerah.
"Jadi jangan sampai putus asa, kemudian tidak mau lagi menyampaikan aspirasi. Usulan harus terus kita sampaikan karena itu yang akan menjadi pertimbangan pemerintah daerah dalam merencanakan pembangunan, tentu disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah," tambah Dadang.
Dia mencontohkan, pemerintah daerah menggelontorkan anggaran puluhan miliar untuk Kecamatan Baamang. Dari program-program yang ditetapkan memang didominasi pembangunan fisik berupa infrastruktur jalan, tetapi tidak sedikit pula program nonfisik sesuai kebutuhan masyarakat.
"Kami mengapresiasi pihak eksekutif yang selalu berupaya menindaklanjuti usulan-usulan yang disampaikan masyarakat," ujar Dadang.
Camat Baamang Ady Candra menyampaikan terima kasihnya kepada pemerintah kabupaten yang telah mengalokasikan anggaran cukup besar untuk pembangunan di kecamatan yang dipimpinnya. Tahun 2023 ini Baamang mendapat program pembangunan dengan total anggaran sebesar Rp46,8 miliar dari APBD Kotawaringin Timur.
Alokasi anggaran itu terdiri dari beberapa kegiatan seperti infrastruktur, pendidikan, kesejahteraan rakyat, ekonomi serta pertanian. Namun diakui, program paling menonjol di sini adalah rekonstruksi atau peningkatan jalan.
"Kami juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada anggota dewan dari daerah pemilihan Kecamatan Baamang ini yang terus memperjuangkan aspirasi masyarakat kami, bahkan mengarahkan alokasi dana pokir (pokok pikiran) mereka untuk memenuhi harapan masyarakat," demikian Ady Candra.