Buntok (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah berkomitmen untuk menurunkan angka stunting di wilayah setempat pada 2023 ini.
"Untuk menurunkan angka stunting tersebut kita akan melaksanakan sejumlah kegiatan," kata Penjabat Bupati Barito Selatan, Lisda Arriyana, di Buntok, Sabtu.
Ia mengatakan, adapun sejumlah kegiatan dalam menurunkan angka stunting di antaranya dengan memanfaatkan makanan olahan lokal, melaksanakan kegiatan pemeriksaan ibu hamil, melaksanakan gerakan keposyanduan serta mencegah pernikahan dini.
Ia mengatakan, penurunan angka stunting merupakan atensi bersama serta prioritas nasional, dan angka stunting di Barito Selatan masih tergolong tinggi.
Hal ini disebabkan beberapa hal, yakni rendahnya kunjungan ibu hamil untuk memeriksakan kesehatan, serta rendahnya tingkat kunjungan balita ke posyandu dan tingginya tingkat pernikahan dini.
"Saya telah menerbitkan SK Bupati mewajibkan setiap perangkat daerah menjadi pembina satu posyandu, khusus yang berada di tiga kelurahan di Kecamatan Dusun Selatan," ucap dia.
Baca juga: Penjabat Bupati Barsel sebut baru 12 desa ajukan pencairan DD tahap pertama
Sementara bagi kelurahan dan desa lainnya, langsung berada di bawah binaan lurah ataupun kepala desa, dengan pengawasan langsung dari camat sebagai kepala wilayah.
Menurut dia, meski telah ada SK bupati, namun hal itu tidak akan bisa terwujud apabila tidak didukung oleh semua pegawai dan aparatur di daerah ini.
"Saya mengharapkan sekaligus memerintahkan seluruh PNS maupun tenaga kontrak, agar mendukung kepala perangkat daerah melakukan pembinaan terhadap posyandu yang telah ditentukan," jelasnya.
Termasuk memberdayakan Dharma Wanita masing-masing perangkat daerah dan juga melalui TP-PKK desa dan kelurahan se-Barito Selatan.
Lebih lanjut dia menjelaskan, selama tiga triwulan tugas yang telah dirinya laksanakan, sudah banyak program dan kegiatan yang dilakukan guna menekan dan mengurangi angka kemiskinan.
Adapun program tersebut seperti pemberian bantuan sosial bagi masyarakat yang tidak mampu, bazar pangan murah, pembinaan UMKM dan pelatihan keterampilan kerja untuk semakin membuka lapangan kerja.
Ia mengharapkan kepada seluruh aparatur sipil negara (ASN) melalui perangkat daerah serta kepala desa dengan seluruh perangkat termasuk BPD, mendukung dan terus melakukan kegiatan yang dapat meringankan serta membantu masyarakat.
"Sebab, kesejahteraan masyarakat, adalah tujuan yang ingin dicapai. Apalagi pada saat ini, inflasi masih mengancam masyarakat," demikian Lisda Arriyana.
Baca juga: Disporaparbud Barsel sosialisasi tata cara pertanggungjawaban dana hibah
Berita Terkait
Pemkab Bartim fasilitasi pelaku UMKM di Kecamatan Patangkep Tutui
Selasa, 5 November 2024 16:29 Wib
Peserta BPJS di Barito Timur per November 2024 mencapai 43.045 jiwa
Selasa, 5 November 2024 16:18 Wib
Pemkab Barito Selatan Susun Dokumen Induk Penanganan Banjir
Selasa, 5 November 2024 14:26 Wib
Kejari Bartim musnahkan 64 paket sabu dan 16 ribu tablet obat daftar G
Senin, 4 November 2024 15:22 Wib
Penjabat Bupati Bartim tegaskan kesiapan menghadapi bencana jadi prioritas
Minggu, 3 November 2024 19:01 Wib
Pj Bupati Barsel ingin program beasiswa bagi masyarakat kurang mampu dilanjutkan
Sabtu, 2 November 2024 16:35 Wib
Penjabat Bupati Bartim komitmen tingkatkan pelayanan kepemudaan
Jumat, 1 November 2024 17:13 Wib
Polres Barut dan BPJS Kesehatan uji coba syarat kepesertaan aktif JKN bagi pemohon SIM
Jumat, 1 November 2024 16:03 Wib