Warga Barito Timur ini akui kemudahan pelayanan JKN saat berobat

id bpjs kesehatan barito timur,peserta jkn,bpjs kesehatan cabang muara teweh,barito timur,kalteng

Warga Barito Timur ini akui kemudahan pelayanan JKN saat berobat

Ahmad Shalihin warga Tamiang Layang, Kabupaten Barito Timur.ANTARA/HO-BPJS Kesehatan Cabang Muara Teweh

Tamiang Layang (ANTARA) - Warga Tamiang Layang, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah, Ahmad Shalihin (28) mengakui pelayanan kesehatan melalui BPJS Kesehatan mendapat kemudahan akses layanan bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), salah satunya dengan pemanfaatan Nomor Identitas Kependudukan (NIK) dan KIS Digital sebagai identitas peserta JKN ketika berobat di fasilitas kesehatan.

"Hal ini juga sebagai upaya agar peserta JKN tidak terkendala untuk berobat ke fasilitas kesehatan walau tidak membawa kartu fisik," katanya di Tamiang Layang.

Shalihin peserta JKN dari segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) Swasta mengakui kemudahan administrasi pelayanan kesehatan saat berobat tanpa ribet. Pengalaman itu dirasakannya saat berobat ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tempatnya terdaftar.

“Pada tahun 2022 kebetulan saya merasakan sakit di bagian mata, saat itu berobat di FKTP tidak diminta menunjukkan kartu fisik melainkan cukup menunjukkan KIS Digital yang ada pada Aplikasi Mobile JKN,” ucapnya.

Shalihin juga menceritakan pengalaman ketika berobat sampai ke rumah sakit, Ia mengakui administrasi pelayanannya sangat mudah dan cepat. Hal ini mematahkan pandangan negatif dari beberapa orang yang didengarnya bahwa berobat dengan JKN itu sulit dan harus membawa kartu fisik atau memberikan berkas fotokopian ke fasilitas kesehatan.

“Selama berobat mulai dari puskesmas sampai dirujuk ke rumah sakit tidak pernah ada petugas yang meminta kartu fisik atau fotokopian berkas apa pun. Ketika handphone habis baterai dan tidak bisa memperlihatkan kartu digital, saya masih bisa menunjukkan KTP saya sebagai identitas peserta JKN. Saya sangat senang dengan kemudahan akses layanan yang diberikan program JKN ini dan terbukti dari apa yang saya rasakan untuk berobat itu ternyata tidak seperti orang yang pernah katakan bahwa berobat dipersulit dengan menggunakan layanan JKN,” jelas dia.

Shalihin mengapresiasi petugas di fasilitas kesehatan tempatnya berobat yang begitu informatif dalam menyampaikan kemudahan layanan dari program JKN. Salah satunya yaitu adanya menu pendaftaran antrean online di Aplikasi Mobile JKN.

“Awalnya terkejut karena ketika dirujuk tidak diberikan rujukkan manual tertulis seperti dulu, ternyata rujukannya bisa di lihat pada Aplikasi Mobile JKN. Begitu mudah, tidak repot membawa banyak berkas cukup membawa handphone saja. Banyak opsi yang diberikan sehingga berobat dapat lancar tanpa kendala, apalagi disampaikan juga untuk kemudahan adanya antrean online yang ada di Aplikasi Mobile JKN kalau mau berobat bisa ambil antreannya dari rumah,” ujar dia.

Dia menambahkan selama berobat menggunakan JKN selain mudah secara administrasi juga tidak pernah diminta bayaran oleh fasilitas kesehatan. Semua pengobatan gratis mulai dari pendaftaran, konsultasi dokter, pemeriksaan laboratorium sampai obat-obatan.

“BPJS Kesehatan dengan program JKN ini sangat bagus, terus berupaya untuk mempermudah peserta. Selain berobat cukup pakai NIK atau KIS Digital, banyak fitur lainnya juga dari Aplikasi Mobile JKN, pengalaman saya tidak ada biaya yang keluar untuk berobat karena sudah dijamin dari program JKN, yang penting paham dan sesuai dengan prosedurnya. Intinya mudah asalkan kita sebagai peserta mau mengikuti alur prosedur yang sudah ada,” tutur Shalihin.

Dengan banyaknya kemudahan tersebut, Shalihin berharap masyarakat yang masih belum mendaftar karena alasan tidak mau ribet padahal belum merasakan langsung dapat segera mendaftar. Di samping program JKN yang wajib bagi seluruh penduduk Indonesia, menjadi peserta JKN juga bermanfaat untuk jaminan kesehatan pribadi, keluarga dan sesama.