Kotim tertinggi serapan anggaran meski belum mencapai target
Sampit (ANTARA) - Serapan anggaran Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur pada triwulan pertama masih di bawah target, namun ternyata masih yang tertinggi dibanding daerah lainnya di Kalimantan Tengah.
"Kita masih bersyukur karena berdasarkan rapat tim percepatan penyerapan anggaran Tepra Provinsi Kalimantan Tengah 12 April 2023 lalu, Kotawaringin Timur tercatat sebagai kabupaten dengan realisasi penyerapan tertinggi kabupaten atau kota se-Kalimantan Tengah untuk triwulan I tahun 2023," kata Bupati Halikinnor di Sampit, Senin.
Hal itu disampaikannya saat rapat koordinasi pengendalian dan evaluasi kegiatan pembangunan daerah triwulan 1 Kabupaten Kotawaringin Timur tahun 2023. Kegiatan juga dihadiri Wakil Bupati Irawati.
Sesuai penegasan dari pemerintah pusat, target belanja yang harus dicapai pada triwulan I adalah realisasi keuangan sebesar 20 persen dan realisasi fisik di atas 20 persen.
Berdasarkan data realisasi per 31 Maret 2023 dari total belanja APBD murni tahun anggaran 2023 sebesar Rp2.091.135.900.669 tercatat capaian realisasi keuangan sebesar Rp324.828.965.267 atau sebesar 15,55 persen, sedangkan realisasi fisik sebesar 17,40 persen. Artinya capaian realisasi ini masih di bawah target yang telah ditetapkan sebesar 20 persen.
Baca juga: Gubernur berharap harga minyak goreng di Kalteng lebih murah
Menurut Halikinnor, rapat koordinasi ini sangat penting untuk mengetahui sejauh mana progres pelaksanaan kegiatan pembangunan pada triwulan I tahun 2023. Ini menjadi momen mengidentifikasi permasalahan yang menjadi hambatan dan menyusun rencana aksi untuk melakukan percepatan pencapaiannya.
Halikinnor meminta laporan hasil pelaksanaan kegiatan pembangunan pada triwulan I ini menjadi bahan evaluasi kinerja terhadap masing-masing kepala perangkat daerah untuk perbaikan pada pelaksanaan kegiatan triwulan II.
"Perhatikan juga penyerapan belanja modal mengingat belanja modal ini, selain sebagai pendorong laju pertumbuhan ekonomi namun juga hasil pembangunannya paling cepat dilaksanakan oleh masyarakat," tegas Halikinnor.
Sementara itu terkait penyusunan rancangan rencana kerja pemerintah daerah atau RKPD, Halikinnor meminta agar perangkat daerah lebih cermat dalam menentukan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan tahun depan.
"Fokus pada prioritas yang ditetapkan yaitu penanggulangan kemiskinan ekstrem, percepatan penurunan stunting, penguatan ketahanan pangan, pengendalian inflasi dan peningkatan investasi daerah," demikian Halikinnor.
Baca juga: Sudah 5.160 pemudik berangkat dari Pelabuhan Sampit tanpa hambatan
Baca juga: Sekolah di Sampit ini mengadu ke bupati kekurangan ruangan
Baca juga: Pemprov Kalteng distribusikan 10.000 paket bahan pokok di Kotim
"Kita masih bersyukur karena berdasarkan rapat tim percepatan penyerapan anggaran Tepra Provinsi Kalimantan Tengah 12 April 2023 lalu, Kotawaringin Timur tercatat sebagai kabupaten dengan realisasi penyerapan tertinggi kabupaten atau kota se-Kalimantan Tengah untuk triwulan I tahun 2023," kata Bupati Halikinnor di Sampit, Senin.
Hal itu disampaikannya saat rapat koordinasi pengendalian dan evaluasi kegiatan pembangunan daerah triwulan 1 Kabupaten Kotawaringin Timur tahun 2023. Kegiatan juga dihadiri Wakil Bupati Irawati.
Sesuai penegasan dari pemerintah pusat, target belanja yang harus dicapai pada triwulan I adalah realisasi keuangan sebesar 20 persen dan realisasi fisik di atas 20 persen.
Berdasarkan data realisasi per 31 Maret 2023 dari total belanja APBD murni tahun anggaran 2023 sebesar Rp2.091.135.900.669 tercatat capaian realisasi keuangan sebesar Rp324.828.965.267 atau sebesar 15,55 persen, sedangkan realisasi fisik sebesar 17,40 persen. Artinya capaian realisasi ini masih di bawah target yang telah ditetapkan sebesar 20 persen.
Baca juga: Gubernur berharap harga minyak goreng di Kalteng lebih murah
Menurut Halikinnor, rapat koordinasi ini sangat penting untuk mengetahui sejauh mana progres pelaksanaan kegiatan pembangunan pada triwulan I tahun 2023. Ini menjadi momen mengidentifikasi permasalahan yang menjadi hambatan dan menyusun rencana aksi untuk melakukan percepatan pencapaiannya.
Halikinnor meminta laporan hasil pelaksanaan kegiatan pembangunan pada triwulan I ini menjadi bahan evaluasi kinerja terhadap masing-masing kepala perangkat daerah untuk perbaikan pada pelaksanaan kegiatan triwulan II.
"Perhatikan juga penyerapan belanja modal mengingat belanja modal ini, selain sebagai pendorong laju pertumbuhan ekonomi namun juga hasil pembangunannya paling cepat dilaksanakan oleh masyarakat," tegas Halikinnor.
Sementara itu terkait penyusunan rancangan rencana kerja pemerintah daerah atau RKPD, Halikinnor meminta agar perangkat daerah lebih cermat dalam menentukan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan tahun depan.
"Fokus pada prioritas yang ditetapkan yaitu penanggulangan kemiskinan ekstrem, percepatan penurunan stunting, penguatan ketahanan pangan, pengendalian inflasi dan peningkatan investasi daerah," demikian Halikinnor.
Baca juga: Sudah 5.160 pemudik berangkat dari Pelabuhan Sampit tanpa hambatan
Baca juga: Sekolah di Sampit ini mengadu ke bupati kekurangan ruangan
Baca juga: Pemprov Kalteng distribusikan 10.000 paket bahan pokok di Kotim