Legislator minta Pemkot Palangka Raya awasi harga elpiji 3 kg

id Legislator minta Pemkot Palangka Raya awasi harga elpiji 3 kg, kalteng, Palangka raya

Legislator minta Pemkot Palangka Raya awasi harga elpiji 3 kg

Wakil Ketua I Komisi A DPRD Kota Palangka Raya, Rusdiansyah, Kamis (27/04/2023) ANTARA/M Husein Asy'ari

Palangka Raya (ANTARA) - Legislator Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Rusdiansyah meminta pemerintah kota memperketat pengawasan penjualan elpiji 3 kg agar harganya terkendali dan tidak membebani masyarakat. 

"Banyak laporan masyarakat yang mengeluhkan harga elpiji 3 kg di pengecer cukup tinggi, jauh dari harga eceran tertinggi (HET)," ujar Rusdiansyah di Palangka Raya, Kamis. 

Dikatakan politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut, bahwa harga gas elpiji 3 kg di eceran Kota Palangka Raya yakni Rp35-38 ribu. Harga tersebut dinilai cukup tinggi dan memberatkan masyarakat. 

"Kita ketahui, untuk HET gas elpiji 3 kg di Kota Palangka Raya sekitar Rp20 ribu per tabungnya," ucapnya. 

Diterangkannya, dengan tingginya HET gas elpiji 3 kg di Kota Palangka Raya, tentu akan berdampak pada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) menjadi terbebani dan akan berdampak ekonomi mereka. 

Baca juga: Palangka Raya siap hadapi ancaman karhutla

"Maka dengan itu, harus adanya pengawasan yang ketat dari Pemkot terhadap agen-agen, khususnya agen-agen atau pengecer nakal yang dengan mudah memainkan harga," kata Wakil Ketua I Komisi A DPRD Kota Palangka Raya tersebut. 

Selain pengawasan harga elpiji 3 kg, pemkot juga harus bisa melakukan pengawasan pendistribusian gas 3 kg tersebut kepada masyarakat. 

"Harus diawasi juga pendistribusiannya agar merata dan tidak terjadi kelangkaan gas elpiji 3 kg tersebut," ucapnya. 

Hasbi salah satu pengecer tabung gas elpiji 3 kg di Kota Palangka Raya mengatakan, dirinya menjual harga Rp37 ribu dikarenakan dalam pengambilan di agen yang membagi ke tokonya, dia sudah menerima harga yang cukup tinggi. 

"Biasa ada yang mengantar, dan harga yang dari yang membagi ke kami sudah tinggi duluan, jadi terpaksa kami pun mengangkat harganya agar tetap ada untung," demikian Hasbi. 

Baca juga: Kantor Imigrasi Palangka Raya mulai layani permohonan paspor pasca Lebaran

Baca juga: Antisipasi karhutla, BPBD Palangka Raya siagakan 150 personel

Baca juga: Disdik Palangka Raya: Proses belajar mengajar aktif kembali 2 Mei 2023