Balikpapan (ANTARA) - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mempertimbangkan penerapan teknologi pencahayaan pintar atau smart lighting untuk menciptakan kota yang cerdas dan ramah lingkungan.
Sekretaris OIKN Achmad Jaka Santos Adiwijaya, dalam keterangan yang diterima di Balikpapan, Kamis, menjelaskan pencahayaan pintar ini dapat memberikan banyak manfaat seperti penghematan biaya yang signifikan, pengurangan emisi karbon, dan polusi cahaya.
Karena itu, misi pameran investasi global di Hannover Messe 2023 dimanfaatkan sebai-baiknya. OIKN mengirimkan delegasi untuk mengunjungi LUG, satu perusahaan smart lighting terkemuka di Eropa, di Zielona Gora, Polandia.
Delegasi OIKN yang dipimpin oleh Sekretaris OIKN Achmad Jaka Santos Adiwijaya, dengan anggota Chief Urban Mobility OIKN Resdiansyah, dan Kepala Biro Keuangan, Barang Milik Negara, dan Aset Dalam Penguasaan, Muji Budda'wah, pun berkesempatan mempelajari pengalaman LUG selama 30 tahun dalam menyediakan solusi pencahayaan profesional dan potensi mereka untuk bisa berinvestasi di Nusantara.
Michael Lupkowski, Director of Marketing Product Development di LUG, mengungkapkan kegembiraannya saat menjadi tuan rumah delegasi OIKN, dan terutama pada kesamaan visi untuk mengembangkan konsep pencahayaan yang berkelanjutan, serta yang berorientasi pada sumber daya manusia di Nusantara.
LUG memiliki spesialisasi dalam pengembangan infrastruktur dan industri luminer, serta pencahayaan dekoratif untuk fasilitas publik, area komersial, dan objek-objek arsitektur.
Jaka Santos menambahkan penggunaan teknologi pencahayaan pintar atau smart lighting dapat merevolusi cara kita menerangi kota kita, menjadikannya lebih hemat energi, lebih aman, dan ramah lingkungan.
Eksplorasi OIKN terhadap teknologi ini dapat menjadikannya contoh positif bagi kota-kota lain di Indonesia dan dunia untuk mengikuti upaya mereka menuju tata kehidupan yang keberlanjutan.
“Teknologi smart lighting hanyalah salah satu dari banyak pendekatan inovatif yang sedang dieksplorasi OIKN untuk menciptakan kota yang berkelanjutan, cerdas, dan layak huni. Upaya mereka sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB, khususnya Tujuan 11 - Kota dan Komunitas Berkelanjutan, dan Tujuan 13 - Aksi Iklim,” kata Jaka Santos.
Dengan mengurangi konsumsi energi dan emisi karbon melalui pencahayaan pintar, Nusantara juga akan berkontribusi pada upaya Indonesia untuk memitigasi dampak perubahan iklim. Teknologi pencahayaan pintar juga akan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan terjamin bagi penghuni dan pengunjung.
“Pengembangan Nusantara sebagai kota yang cerdas dan berkelanjutan bukan hanya tentang menciptakan kota modern tetapi juga tentang menciptakan kota yang layak huni dan tangguh bagi masyarakatnya,” kata Jaka Santos.
Berita Terkait
Apple antusias untuk terlibat dalam pengembangan 'smart city' IKN
Rabu, 17 April 2024 16:49 Wib
Pilot pesawat Smart Aviation yang jatuh ditemukan selamat
Minggu, 10 Maret 2024 18:24 Wib
Tim SAR gabungan temukan puing-puing pesawat Smart Aviation jatuh di Binuang
Sabtu, 9 Maret 2024 22:19 Wib
Akibat rem blong, pesawat Smart Air tergelincir saat mendarat di Bandara Aminggaru
Senin, 5 Februari 2024 16:38 Wib
Fossil akhirnya tinggalkan bisnis jam tangan pintar
Senin, 29 Januari 2024 11:49 Wib
Sekda Kalteng sebut Smart Campus NU sebagai kaji tiru
Sabtu, 13 Januari 2024 10:09 Wib
Pemkab Barut pasang 50 CCTV untuk ketertiban masyarakat
Jumat, 5 Januari 2024 20:15 Wib
Pemkab Barut pasang videotron dan CCTV di sejumlah kawasan Muara Teweh
Jumat, 5 Januari 2024 7:40 Wib