Situasi memburuk, Gedung Putih desak warga AS segera tinggalkan Sudan
Washington (ANTARA) - Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre pada Kamis mengatakan bahwa situasi di Sudan bisa memburuk kapan saja sehingga warga Amerika Serikat harus segera meninggalkan negara tersebut dalam 24 hingga 48 jam ke depan.
Jean-Pierre menyatakan bahwa pemerintah sangat prihatin dengan peningkatan pelanggaran gencatan senjata di Sudan pada Rabu. Departemen Luar Negeri AS, kata dia, telah mengerahkan staf konsuler tambahan.
"Situasinya bisa memburuk kapan saja. Kami terus berupaya untuk memberikan sejumlah opsi bagi warga Amerika untuk meninggalkan Sudan," kata dia.
Jean-Pierre mengatakan AS telah mengerahkan aset-aset intelijen, pengawasan, dan pemeriksaan guna mendukung rute evakuasi melalui jalur udara dan darat yang dapat digunakan warga Amerika.
Dia menambahkan bahwa AS juga telah mengerahkan aset-aset angkatan laut di wilayah tersebut agar dapat memberikan bantuan yang diperlukan di sepanjang pantai Sudan.
"Ini adalah situasi yang dinamis dan opsi apa pun memiliki tingkat risiko. Namun, karena situasinya tidak mungkin membaik, kami menganjurkan warga Amerika yang ingin pergi untuk memanfaatkan opsi yang tersedia bagi mereka dalam 24 hingga 48 jam ke depan," katanya.
Anjuran tersebut disampaikan Jean-Pierre sesaat sebelum kelompok paramiliter Pasukan Pendukung Cepat (RSF) sepakat memperpanjang genjatan senjata selama 72 jam setelah pertempuran dengan tentara Sudan di Khartoum pada Kamis.
Konflik militer di Sudan dalam beberapa pekan terakhir ini telah mengubah daerah pemukiman menjadi zona perang, membuat puluhan ribu orang mengungsi untuk menyelamatkan diri.
Ratusan orang tewas selama hampir dua pekan konflik antara tentara Sudan dan RSF yang terlibat dalam perebutan kekuasaan yang mengancam stabilitas wilayah yang lebih luas lagi.
Sumber: Reuters
Penerjemah: Shofi Ayudiana
Jean-Pierre menyatakan bahwa pemerintah sangat prihatin dengan peningkatan pelanggaran gencatan senjata di Sudan pada Rabu. Departemen Luar Negeri AS, kata dia, telah mengerahkan staf konsuler tambahan.
"Situasinya bisa memburuk kapan saja. Kami terus berupaya untuk memberikan sejumlah opsi bagi warga Amerika untuk meninggalkan Sudan," kata dia.
Jean-Pierre mengatakan AS telah mengerahkan aset-aset intelijen, pengawasan, dan pemeriksaan guna mendukung rute evakuasi melalui jalur udara dan darat yang dapat digunakan warga Amerika.
Dia menambahkan bahwa AS juga telah mengerahkan aset-aset angkatan laut di wilayah tersebut agar dapat memberikan bantuan yang diperlukan di sepanjang pantai Sudan.
"Ini adalah situasi yang dinamis dan opsi apa pun memiliki tingkat risiko. Namun, karena situasinya tidak mungkin membaik, kami menganjurkan warga Amerika yang ingin pergi untuk memanfaatkan opsi yang tersedia bagi mereka dalam 24 hingga 48 jam ke depan," katanya.
Anjuran tersebut disampaikan Jean-Pierre sesaat sebelum kelompok paramiliter Pasukan Pendukung Cepat (RSF) sepakat memperpanjang genjatan senjata selama 72 jam setelah pertempuran dengan tentara Sudan di Khartoum pada Kamis.
Konflik militer di Sudan dalam beberapa pekan terakhir ini telah mengubah daerah pemukiman menjadi zona perang, membuat puluhan ribu orang mengungsi untuk menyelamatkan diri.
Ratusan orang tewas selama hampir dua pekan konflik antara tentara Sudan dan RSF yang terlibat dalam perebutan kekuasaan yang mengancam stabilitas wilayah yang lebih luas lagi.
Sumber: Reuters
Penerjemah: Shofi Ayudiana