Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memberikan penghargaan kepada 12 periset berprestasi serta penghargaan kepada periset yang memiliki Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dengan capaian nilai royalti tertinggi pada 2022.
“Penting bagi BRIN memberikan apresiasi bagi insan BRIN yang telah menunjukkan prestasi,” kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko di Jakarta, Rabu.
Penghargaan Periset BRIN Tahun 2023 diberikan kepada para periset dengan capaian output tertinggi, meliputi Hasil Kerja Minimal (HKM), Keluaran Kinerja Minimal (KKM), dan rekam jejak risetnya di masing-masing Pusat Riset.
“Capaian output tertinggi dihitung dengan akumulasi luaran selama setahun pada 2022,” ujar Plt Deputi Bidang SDM Iptek BRIN Edy Giri Rachman Putra.
Pemberian penghargaan bertujuan mendorong dan memotivasi periset BRIN untuk memiliki rekam jejak riset yang baik dan lebih meningkatkan produktivitas berbasis output dengan akumulasi output tahun terakhir.
Adapun kategori Penghargaan Periset BRIN meliputi 12 Organisasi Riset yang ada di lingkungan BRIN yakni riset terkait penerbangan dan antariksa, tenaga nuklir, energi dan manufaktur, kebumian dan maritim, serta hayati dan lingkungan.
Kemudian juga elektronika dan informatika, Ilmu pengetahuan sosial humaniora, kesehatan, nanoteknologi dan material, pertanian dan pangan, serta tata kelola pemerintahan, ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat sekaligus arkeologi, bahasa, dan sastra.
Selain itu BRIN akan mengumumkan Anugerah Kekayaan Intelektual Tahun 2023 yang diberikan kepada periset di BRIN berdasarkan capaian nilai royalti tertinggi secara akumulatif satu pada 2022.
Pihaknya merasa perlu memberikan penghargaan tertinggi secara berkelanjutan kepada periset BRIN yang memiliki rekam jejak baik dan berkontribusi menghasilkan inovasi yang berdampak bagi kemajuan iptek.
“Hal ini bertujuan mendorong para periset di lingkungan BRIN untuk dapat membuat suatu inovasi terbaru yang dapat dimanfaatkan oleh khalayak luas,” kata Edy.
Untuk 12 penerima penghargaan periset BRIN tahun 2023 terdiri dari Fairul Zabadi (bidang penelitian bahasa dan sastra), Widya Fatriasari (bidang penelitian berupa biomassa dan bioproduk), Yuliati Firdaus (bidang penelitian sel surya dan optoelektronika), Agung Dwi Laksono (bidang penelitian humaniora dan manajemen kesehatan), Teguh Wahyono (bidang penelitian animal product technology), dan Phil Hendris Wongso (bidang penelitian chemistry and molecular bioscience).
Berikutnya Farohaji Kurniawan (bidang remote sensing), Nidya Judhi Astrini (bidang human resources management, quality management), Ali Rahmat (bidang biological environment), Dedi Supriadi (bidang antropologi), Edi Kurniawan (penelitian bidang control system serta Ahmad Fudholi dengan penelitian bidang energi terbarukan.
Sementara penerima anugerah kekayaan intelektual tahun 2023 adalah Basril dari Pusat Riset Teknologi Proses Radiasi.