Palangka Raya (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) memaksimalkan pelaksanaan gerakan Pembukaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB) di wilayah setempat.
"Gerakan PLTB tersebut sebagai upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan saat kemarau," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya Ahmad Zaini di Palangka Raya, Senin.
Dia mengajak seluruh masyarakat "Kota Cantik" --sebutan untuk Palangka Raya-- dalam melakukan aktivitas pembukaan dan pembersihan lahan tidak dengan cara membakar, baik secara sengaja maupun tidak disengaja.
Organisasi perangkat daerah (OPD), pemerintah kecamatan dan kelurahan juga dapat melakukan pendampingan dan pengawasan dalam gerakan PLTB serta melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat.
"Sebagian lahan di wilayah Kota Palangka Raya berupa gambut, sehingga perlu alternatif pengelolaan lahan yang dapat dilakukan selain dengan cara membakar," katanya.
Baca juga: Danrem 102 Panju Panjung minta anggotanya tak mudah terprovokasi
Dinas Lingkungan Hidup Palangka Raya meminta pembukaan lahan dilakukan secara manual maupun menggunakan teknologi. Cara itu lebih menguntungkan karena sisa-sisa pembersihan lahan dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk.
Dengan demikian, katanya, pembukaan dan PLTB dapat diintegrasikan untuk efisiensi dan optimalisasi.
Beberapa waktu lalu, DLH Palangka Raya juga menggelar pelatihan pembukaan dan pengolahan lahan tanpa bakar dengan sasaran para petani. Kegiatan itu sebagai upaya meningkatkan pencegahan dan pemberdayaan masyarakat dalam menjaga dan mengolah lahan masing-masing tanpa dibakar.
"Jadi, pembukaan lahan yang dilakukan lebih ramah lingkungan dan tidak berpotensi menyebabkan kebakaran hutan dan lahan saat musim kemarau," kata Zaini.
Dia berharap, melalui program PLTB itu, lahan-lahan tidur yang di wilayah Palangka Raya dapat dimanfaatkan secara optimal dan berimbang yang artinya pemanfaatan lahan harus bisa meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat serta tidak berdampak munculnya bencana kebakaran hutan dan lahan.
"Apalagi, seperti yang kita ketahui, karhutla sekitar 99 persen terjadi akibat ulah manusia. Untuk itu, mari kita bersama-sama mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan fungsi lingkungan akibat karhutla," katanya.
Baca juga: Anggota DPR: Pemda se-Kalteng tetap fokus perkuat ketahanan pangan
Berita Terkait
DLH ajak masyarakat Palangka Raya lebih aktif jaga ekosistem gambut
Selasa, 7 Mei 2024 17:36 Wib
Gerindra siap berkoalisi di Pilkada Palangka Raya
Selasa, 7 Mei 2024 17:10 Wib
Pemkot Palangka Raya perkuat kolaborasi penanganan stunting
Selasa, 7 Mei 2024 16:57 Wib
PLN ambil bagian di Festival Borneo In Harmony untuk dukung pelestarian budaya Dayak
Selasa, 7 Mei 2024 11:10 Wib
Imigrasi Palangka Raya laksanakan operasi Jagratara tingkatkan kepatuhan orang asing
Selasa, 7 Mei 2024 6:21 Wib
Fakultas Bisnis Informatika UMPR umumkan kelulusan pendaftaran mahasiswa
Selasa, 7 Mei 2024 5:49 Wib
Disdik: Peserta didik diminta mempersiapkan diri jelang PPDB
Senin, 6 Mei 2024 18:43 Wib
Pemkot Palangka Raya gandeng UMPR perkuat penerapan sekolah inklusif
Senin, 6 Mei 2024 17:30 Wib