Jakarta (ANTARA) - Tim PUBG Mobile Indonesia menjadikan indikasi kecurangan yang mereka derita sebagai cambuk untuk membuktikan kemampuan guna kemudian berhasil mempersembahkan medali emas cabang olahraga esports pada SEA Games 2023.
Setelah tim Valorant terindikasi dicurangi oleh panitia, insiden serupa juga dialami tim PUBG Mobile, seperti berubahnya setingan ponsel yang digunakan atlet.
"Kalau kami menanggapinya enggak terlalu gimana-gimana sih, karena kita kan bisa hafal juga tuh sesi aktivitasnya, cuma karena dicurangi gitu jadi kita lebih semangat gitu. Kayak, 'Waduh kita dicurangi, ayo kita buktikan'".
"Jadinya kayak lebih semangat, menjadi pacuan kita juga agar bisa menang," kata atlet esports Indonesia Teuku Muhammad Kausar setelah upacara penjemputan atlet SEA Games di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa malam.
Para atlet esports Indonesia pada SEA Games berasal dari klub berbeda-beda, namun Kausar yang memiliki nama populer Ponbit ini menilai tidak sulit membangun persatuan di antara atlet, karena mereka sudah dipersatukan dalam pelatnas selama beberapa waktu.
Baca juga: Jokowi puji mental juara buahkan emas sepak bola SEA Games
"Kita kan diadakan pelatnas. Di pelatnas itu kita semuanya bareng-bareng terus kayak tidur bareng, makan bareng, semuanya ngapa-ngapain bareng. Jadi dari situ kita bisa mulai kayak mengenal satu sama lain dengan cepat," kata pemuda kelahiran Aceh Besar 22 tahun silam itu.
Setelah berjuang dalam SEA Games, Kausar menyatakan akan kembali ke klubnya Alter Ego Limax untuk bertarung pada dua ajang besar gim PUBG, yakni PMPS (PUBG Mobile Pro Series) dan PSML (PUBG Mobile Super League).
Dengan prestasi yang berhasil diukirnya tersebut pun, Kausar berharap pemerintah provinsi asalnya, Aceh, agar lebih memberikan dukungan kepada atlet-atlet esports dan perkembangan olahraga itu.
"Aku berharap pemerintah yang di Aceh, terus semua-semua yang di sana bisa melihat sisi positifnya juga. Jangan lihat sisi negatifnya saja. Apalagi kita ada banyak atlet dari Aceh juga kan, yang ikut PUBG gini cuman kurang support dari Aceh," pungkas pria yang pernah mengukir prestasi dalam olahraga balap motor itu.
Berita Terkait
Secercah harapan dalam menanti kompetisi sepak bola putri Indonesia
Senin, 13 Mei 2024 8:43 Wib
Melirik pencapaian empat tim peserta Championship Series
Senin, 13 Mei 2024 8:31 Wib
Veda sedikit sesalkan hasil race 2 di Sirkuit Le Mans
Senin, 13 Mei 2024 7:04 Wib
Tiga pemain naturalisasi dinantikan untuk kualifikasi Piala Dunia 2026
Senin, 13 Mei 2024 6:46 Wib
30 nama pemain timnas putri senior disiapkan untuk FIFA Match Day
Senin, 13 Mei 2024 6:41 Wib
Jamaah calon haji Indonesia Kloter pertama tiba di Madinah
Minggu, 12 Mei 2024 20:21 Wib
Timnas Indonesia berlatih taktik untuk persiapan AFF U-16
Minggu, 12 Mei 2024 20:01 Wib
Pemain Timnas U23 punya bekal kualifikasi Piala Dunia 2026
Minggu, 12 Mei 2024 19:44 Wib