Pemprov Kalteng gelar pasar penyeimbang hingga Kameloh Baru
Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menggelar pasar penyeimbang hingga penjuru Palangka Raya yakni Kelurahan Kameloh Baru, Kecamatan Sabangau yang berada di luar pusat kota sebagai salah satu upaya menjaga daya beli masyarakat.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpang) Kalteng Riza Rahmadi di Palangka Raya, Senin, mengatakan, upaya intervensi pasar yang pemerintah provinsi lakukan tak hanya terfokus di wilayah perkotaan saja, namun juga di berbagai daerah lainnya yang jauh dari ibu kota provinsi maupun kabupaten dan kota.
"Melalui pasar penyeimbang ini kami menyediakan sejumlah komoditas pangan strategis dengan harga jual lebih terjangkau atau telah mendapatkan subsidi pemerintah," katanya.
Dalam pasar penyeimbang ini, tersedia bawang merah sebanyak 70 kilogram, bawang putih 50 kilogram, gula pasir 500 kilogram, minyak gorebg 350 liter, telur 80 tabak, serta beras sebanyak 400 sak.
Bawang merah dan bawang putih dijual Rp33 ribu per kilogram, gula Rp12 ribu per kilogram, minyak goreng Rp14 ribu per liter, telur Rp50 ribu per tabak, serta beras Rp48 ribu per lima kilogram.
Riza menjelaskan, disediakannya komoditas strategis dengan harga terjangkau ini, bertujuan untuk menjaga stabilisasi harga sekaligus tingkat inflasi daerah. Adapun inflasi gabungan Kalteng pada Mei 4,17 persen menurun jika dibanding April 4,85 persen (yoy).
"Kendati demikian upaya-upaya di lapangan seperti ini terus kami lakukan, terutama seperti komoditas beras, bawang merah dan bawang putih yang kerap kali menjadi komoditas penyumbang inflasi," jelasnya.
Baca juga: BNPB kirim helikopter fungsi ganda optimalkan penanggulangan karhutla di Kalteng
Sementara itu salah seorang warga di Kameloh Baru, Rofiah menginginkan agar kegiatan pasar penyeimbang seperti ini lebih sering dilakukan ke depannya di daerah tempat tinggalnya.
"Mungkin kalau di wilayah perkotaan ini hal yang biasa, tapi lain halnya dengan kami di sini. Tentu kami sangat terbantu, karena melalui kegiatan ini tersedia akses terhadap pangan dengan harga terjangkau," tuturnya.
Adapun berdasarkan perkembangan harga pangan di dua kota sampel inflasi Kalimantan Tengah, yakni Palangka Raya dan Sampit menunjukkan kondisi cukup stabil. Hanya beberapa komoditas yang sedikit mengalami kenaikan harga di Sampit, yakni cabai rawit dari Rp57.500 menjadi Rp60.000 per kilogram hari ini, serta ikan kembung dari Rp40.000 menjadi Rp42.000 ribu per kilogram.
Beberapa komoditas bahkan mengalami penurunan, seperti ikan bandeng di Sampit dari Rp30.000 menjadi Rp28.000 per kilogram, serta daging ayam ras dari Rp45.000 menjadi Rp44.000 per kilogram di Pasar Besar Palangka Raya.
Baca juga: Rasio desa berlistrik di Kalteng terus ditingkatkan, ditarget tuntas 2024
Baca juga: LAN RI-Pemprov Kalteng kolaborasi tingkatkan kompetensi kepemimpinan
Baca juga: Masyarakat diminta berhati-hati, modus penipuan pencairan dana hibah catut nama Wagub dan Sekda Kalteng
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpang) Kalteng Riza Rahmadi di Palangka Raya, Senin, mengatakan, upaya intervensi pasar yang pemerintah provinsi lakukan tak hanya terfokus di wilayah perkotaan saja, namun juga di berbagai daerah lainnya yang jauh dari ibu kota provinsi maupun kabupaten dan kota.
"Melalui pasar penyeimbang ini kami menyediakan sejumlah komoditas pangan strategis dengan harga jual lebih terjangkau atau telah mendapatkan subsidi pemerintah," katanya.
Dalam pasar penyeimbang ini, tersedia bawang merah sebanyak 70 kilogram, bawang putih 50 kilogram, gula pasir 500 kilogram, minyak gorebg 350 liter, telur 80 tabak, serta beras sebanyak 400 sak.
Bawang merah dan bawang putih dijual Rp33 ribu per kilogram, gula Rp12 ribu per kilogram, minyak goreng Rp14 ribu per liter, telur Rp50 ribu per tabak, serta beras Rp48 ribu per lima kilogram.
Riza menjelaskan, disediakannya komoditas strategis dengan harga terjangkau ini, bertujuan untuk menjaga stabilisasi harga sekaligus tingkat inflasi daerah. Adapun inflasi gabungan Kalteng pada Mei 4,17 persen menurun jika dibanding April 4,85 persen (yoy).
"Kendati demikian upaya-upaya di lapangan seperti ini terus kami lakukan, terutama seperti komoditas beras, bawang merah dan bawang putih yang kerap kali menjadi komoditas penyumbang inflasi," jelasnya.
Baca juga: BNPB kirim helikopter fungsi ganda optimalkan penanggulangan karhutla di Kalteng
Sementara itu salah seorang warga di Kameloh Baru, Rofiah menginginkan agar kegiatan pasar penyeimbang seperti ini lebih sering dilakukan ke depannya di daerah tempat tinggalnya.
"Mungkin kalau di wilayah perkotaan ini hal yang biasa, tapi lain halnya dengan kami di sini. Tentu kami sangat terbantu, karena melalui kegiatan ini tersedia akses terhadap pangan dengan harga terjangkau," tuturnya.
Adapun berdasarkan perkembangan harga pangan di dua kota sampel inflasi Kalimantan Tengah, yakni Palangka Raya dan Sampit menunjukkan kondisi cukup stabil. Hanya beberapa komoditas yang sedikit mengalami kenaikan harga di Sampit, yakni cabai rawit dari Rp57.500 menjadi Rp60.000 per kilogram hari ini, serta ikan kembung dari Rp40.000 menjadi Rp42.000 ribu per kilogram.
Beberapa komoditas bahkan mengalami penurunan, seperti ikan bandeng di Sampit dari Rp30.000 menjadi Rp28.000 per kilogram, serta daging ayam ras dari Rp45.000 menjadi Rp44.000 per kilogram di Pasar Besar Palangka Raya.
Baca juga: Rasio desa berlistrik di Kalteng terus ditingkatkan, ditarget tuntas 2024
Baca juga: LAN RI-Pemprov Kalteng kolaborasi tingkatkan kompetensi kepemimpinan
Baca juga: Masyarakat diminta berhati-hati, modus penipuan pencairan dana hibah catut nama Wagub dan Sekda Kalteng