Penanaman mangrove di pesisir pantai langkah strategis pemulihan ekosistem
Pangkalan Bun (ANTARA) - Penjabat Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) Budi Santosa mengungkapkan, penanaman mangrove di bibir pantai, Desa Sebuai merupakan langkah strategis untuk memulihkan ekosistem pesisir.
“Penanaman mangrove tidak hanya memiliki manfaat ekologis, tetapi juga penting karena berdampak secara keberlanjutan ekonomi masyarakat setempat yang bergantung pada sumber daya alam di sekitar,” kata Budi Santosa, Senin.
Hal tersebut disampaikannya saat melakukan kunjungan dan evaluasi program penanaman mangrove, yang diselenggarakan oleh Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki).
Budi Santosa mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan.
"Penanaman mangrove ini merupakan tahap kedua, yang diinisiasi oleh Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves)," ucap Budi Santosa.
Baca juga: Disperindag Kobar dorong UMKM optimalkan digitalisasi dalam pengembangan usaha
Dia juga mengingatkan kepada masyarakat sekitar khususnya, untuk berperan aktif menjaga program penanaman mangrove ini.
"Mari kita bersama sama menjaga, karena ini juga merupakan upaya kita bersama dalam mencegah terjadinya abrasi di pinggir pantai, dan juga menjaga ekosistem," ungkapnya.
Tidak lupa juga, Budi menyampaikan apresiasi kepada Gapki dan Kemenko Marves atas kolaborasi yang dijalin untuk menjaga keberlanjutan lingkungan di Kobar.
"Dalam hal ini kita Pemerintah Kabupaten Kobar, siap mendukung apabila program ini dilaksanakan di wilayah-wilayah lain di pesisir yang ada di Kecamatan Kumai Ini, dan kita juga siap mengkomunikasikan dengan jajaran camat maupun desa-desa lainnya,” demikian Budi Santosa.
Baca juga: KPU Kotawaringin Barat tetapkan DPT sebanyak 200.520 orang
Baca juga: Penjabat Bupati Kobar: Pasir Panjang menjadi kebanggaan daerah
Baca juga: Jelang Idul Adha harga bawang di Kobar mulai naik
“Penanaman mangrove tidak hanya memiliki manfaat ekologis, tetapi juga penting karena berdampak secara keberlanjutan ekonomi masyarakat setempat yang bergantung pada sumber daya alam di sekitar,” kata Budi Santosa, Senin.
Hal tersebut disampaikannya saat melakukan kunjungan dan evaluasi program penanaman mangrove, yang diselenggarakan oleh Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki).
Budi Santosa mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan.
"Penanaman mangrove ini merupakan tahap kedua, yang diinisiasi oleh Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves)," ucap Budi Santosa.
Baca juga: Disperindag Kobar dorong UMKM optimalkan digitalisasi dalam pengembangan usaha
Dia juga mengingatkan kepada masyarakat sekitar khususnya, untuk berperan aktif menjaga program penanaman mangrove ini.
"Mari kita bersama sama menjaga, karena ini juga merupakan upaya kita bersama dalam mencegah terjadinya abrasi di pinggir pantai, dan juga menjaga ekosistem," ungkapnya.
Tidak lupa juga, Budi menyampaikan apresiasi kepada Gapki dan Kemenko Marves atas kolaborasi yang dijalin untuk menjaga keberlanjutan lingkungan di Kobar.
"Dalam hal ini kita Pemerintah Kabupaten Kobar, siap mendukung apabila program ini dilaksanakan di wilayah-wilayah lain di pesisir yang ada di Kecamatan Kumai Ini, dan kita juga siap mengkomunikasikan dengan jajaran camat maupun desa-desa lainnya,” demikian Budi Santosa.
Baca juga: KPU Kotawaringin Barat tetapkan DPT sebanyak 200.520 orang
Baca juga: Penjabat Bupati Kobar: Pasir Panjang menjadi kebanggaan daerah
Baca juga: Jelang Idul Adha harga bawang di Kobar mulai naik