Teras Narang ajak pelajar hadir dan tak golput di Pemilu 2024
Palangka Raya (ANTARA) - Anggota MPR RI dari kelompok DPD RI Agustin Teras Narang berpesan sekaligus mengajak generasi muda, terutama pelajar yang merupakan pemilih pemula di pemilihan umum tahun 2024, agar ikut dan terlibat merawat demokrasi di Indonesia, terkhusus di Provinsi Kalimantan Tengah.
Salah satu cara merawat demokrasi tersebut yakni dengan hadir menggunakan suaranya atau tidak golput pada saat pemungutan suara pemilu tahun 2024, kata Teras Narang saat Diskusi dan Penghayatan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika bersama pelajar SMA Negeri 3 Palangka Raya, Senin.
"Jangan sampai generasi muda golput. Ini hak generasi muda sebagai pemilih dan dijamin oleh konstitusi serta negara," ucapnya.
Menurut Gubernur Kalimantan Tengah periode 2005-2015 itu, demokrasi pada dasarnya prinsip yang menjadi bagian dari dinamika berbangsa serta bernegara di Indonesia. Di mana, kehidupan demokrasi yang terwujud lewat Pemilu, sudah semestinya terus dirawat dengan tetap saling menghargai perbedaan dalam bingkai semangat kesatuan serta kebersamaan.
"Itulah kenapa saya mengajak para pelajar yang merupakan pemilih pemula di pemilu tahun 2024, jangan sampai tidak hadir. Ini bagian dari pelaksanaan kewajiban kehidupan kita dalam berbangsa dan bernegara. Ini juga menentukan wajah pemangku kebijakan yang mempengaruhi kehidupan generasi muda di masa depan," kata Teras Narang.
Selain mengajak hadir dan tidak golput, Senator Kalimantan Tengah ini mengaku gembira dengan kekritisan para pelajar di SMAN3 Palangka Raya dalam memahami Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. Hal itu terlihat dari relevansi UUD 1945, pemberlakuan TAP MPR, penyimpangan Pancasila di masa orde baru, pengaruh budaya barat yang berkembang di tengah masyarakat Indonesia, hingga dampak penerapan empat pilar.
Dia mengatakan, secara prinsip pengaruh budaya asing mesti ditangkal dengan penguatan nilai budaya dan keagamaan sesuai karakter kebangsaan Indonesia. Bagaimana agar sebuah ketetapan hukum yang masih dipertahankan dan berlaku mesti ditaati. Juga terkait penyimpangan Pancasila mesti ditangkal oleh warga negara dengan pemahaman kebangsaan yang baik.
"Soal dampak dari 4 prinsip kebangsaan kita, saya yakin bahwa ini berpengaruh sehingga generasi muda juga perlu membagikan nilai positif yang sama dengan masyarakat luas.
Baca juga: Perlu solusi terbaik atasi ODOL melintas di jalan utama perkotaan
Generasi muda yang memegang teguh 4 prinsip kebangsaan ini mesti juga memegang prinsip 5K dalam kehidupan sosial kita," ujar Teras Narang.
Adapun 5K itu yakni, kritis, Konstruktif, Konstitusional, Kebersamaan, dan kesantunan. Di mana, semua elemen, terkhusus pelajar, mesti kritis agar tidak mudah terpengaruh oleh hal yang tidak benar.
"Kekritisan ini juga mesti Konstruktif dan Konstitusional. Selain itu, kita perlu menjaga Kebersamaan sebagai prinsip keadilan sosial namun juga tak melupakan Kesantunan," demikian Teras Narang.
Baca juga: Pemilu tetap terbuka, Teras Narang nilai MK arif dan bijaksana
Baca juga: Generasi Z mesti cerdas dan berintegritas di Pemilu 2024
Baca juga: Renungkan kembali makna hakiki keberadaan Pancasila
Salah satu cara merawat demokrasi tersebut yakni dengan hadir menggunakan suaranya atau tidak golput pada saat pemungutan suara pemilu tahun 2024, kata Teras Narang saat Diskusi dan Penghayatan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika bersama pelajar SMA Negeri 3 Palangka Raya, Senin.
"Jangan sampai generasi muda golput. Ini hak generasi muda sebagai pemilih dan dijamin oleh konstitusi serta negara," ucapnya.
Menurut Gubernur Kalimantan Tengah periode 2005-2015 itu, demokrasi pada dasarnya prinsip yang menjadi bagian dari dinamika berbangsa serta bernegara di Indonesia. Di mana, kehidupan demokrasi yang terwujud lewat Pemilu, sudah semestinya terus dirawat dengan tetap saling menghargai perbedaan dalam bingkai semangat kesatuan serta kebersamaan.
"Itulah kenapa saya mengajak para pelajar yang merupakan pemilih pemula di pemilu tahun 2024, jangan sampai tidak hadir. Ini bagian dari pelaksanaan kewajiban kehidupan kita dalam berbangsa dan bernegara. Ini juga menentukan wajah pemangku kebijakan yang mempengaruhi kehidupan generasi muda di masa depan," kata Teras Narang.
Selain mengajak hadir dan tidak golput, Senator Kalimantan Tengah ini mengaku gembira dengan kekritisan para pelajar di SMAN3 Palangka Raya dalam memahami Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. Hal itu terlihat dari relevansi UUD 1945, pemberlakuan TAP MPR, penyimpangan Pancasila di masa orde baru, pengaruh budaya barat yang berkembang di tengah masyarakat Indonesia, hingga dampak penerapan empat pilar.
Dia mengatakan, secara prinsip pengaruh budaya asing mesti ditangkal dengan penguatan nilai budaya dan keagamaan sesuai karakter kebangsaan Indonesia. Bagaimana agar sebuah ketetapan hukum yang masih dipertahankan dan berlaku mesti ditaati. Juga terkait penyimpangan Pancasila mesti ditangkal oleh warga negara dengan pemahaman kebangsaan yang baik.
"Soal dampak dari 4 prinsip kebangsaan kita, saya yakin bahwa ini berpengaruh sehingga generasi muda juga perlu membagikan nilai positif yang sama dengan masyarakat luas.
Baca juga: Perlu solusi terbaik atasi ODOL melintas di jalan utama perkotaan
Generasi muda yang memegang teguh 4 prinsip kebangsaan ini mesti juga memegang prinsip 5K dalam kehidupan sosial kita," ujar Teras Narang.
Adapun 5K itu yakni, kritis, Konstruktif, Konstitusional, Kebersamaan, dan kesantunan. Di mana, semua elemen, terkhusus pelajar, mesti kritis agar tidak mudah terpengaruh oleh hal yang tidak benar.
"Kekritisan ini juga mesti Konstruktif dan Konstitusional. Selain itu, kita perlu menjaga Kebersamaan sebagai prinsip keadilan sosial namun juga tak melupakan Kesantunan," demikian Teras Narang.
Baca juga: Pemilu tetap terbuka, Teras Narang nilai MK arif dan bijaksana
Baca juga: Generasi Z mesti cerdas dan berintegritas di Pemilu 2024
Baca juga: Renungkan kembali makna hakiki keberadaan Pancasila