Dukung Guru Penggerak, Bupati dan Wabup Kotim kompak hadiri lokakarya 7
Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Halikinnor dan Wakil Bupati Irawati menegaskan dukungan mereka terhadap program Guru Penggerak, salah satunya dengan bersama-sama hadir saat kegiatan lokakarya 7 Panen Hasil Belajar calon Guru Penggerak Angkatan 7.
"Walaupun jadwal hari ini sangat padat dan saya sedang kurang sehat, saya dan Bu Wabup (wakil bupati) tetap menyempatkan hadir ke sini. Kehadiran ini wujud dukungan kami terhadap program Guru Penggerak," kata Halikinnor disambut tepuk tangan puluhan peserta dan undangan yang hadir, Senin.
Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar dilaksanakan di atrium Citimall Sampit. Selain paparan narasumber, di lokasi kegiatan juga terdapat sejumlah stan yang menampilkan panen hasil belajar para calon guru penggerak.
Kegiatan ini terasa istimewa karena dihadiri pejabat penting di daerah ini sebagai bentuk dukungan mereka. Selain bupati dan wakil bupati, juga hadir Ketua Komisi III DPRD Mariani, Sekretaris Daerah Fajrurrahman, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan pejabat lainnya.
Halikinnor menegaskan, dukungan mereka terhadap program Guru Penggerak merupakan salah satu wujud keseriusan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur untuk terus meningkatkan mutu pendidikan di daerah ini.
"Peningkatan mutu pendidikan tidak terlepas dari kualitas para guru kita. Makanya saya sangat mendukung sekali program Guru Penggerak. Semakin meningkat kualitas guru-guru kita, maka insyaallah anak didik kita juga akan semakin berkualitas dan bisa diandalkan untuk melanjutkan pembangunan daerah dan bangsa ini," ujar Halikinnor.
Koordinator Wilayah Program Pendidikan Guru Penggerak Kotawaringin Timur dari Balai Guru Penggerak Provinsi Kalimantan Tengah, Junaidy mengaku bangga dan sangat mengapresiasi besarnya dukungan untuk pemerintah daerah terhadap program Guru Penggerak.
"Hari ini ada beberapa daerah yang menggelar lokakarya 7, tetapi hanya di Kotawaringin Timur yang dihadiri bupati, wakil bupati dan pejabat lainnya. Pelaksananya juga di daerah ini yang paling meriah. Ini menunjukkan kekompakan dan besarnya dukungan semua pihak," ujar Junaidy.
Baca juga: Pemkab Kotim ajak masyarakat manfaatkan keberadaan Museum Kayu
Junaidy mengatakan bahwa fakta selama ini insan pendidikan di Kotawaringin Timur yang paling bersemangat menyambut program Guru Penggerak. Tidak hanya tergambar dari besarnya jumlah peserta, tetapi juga dari keaktifan dan semangat peserta selama kegiatan berlangsung.
Dia menilai ini pertanda bagus dan positif yang akan terus mereka dukung. Semangat ini juga diharapkan berdampak positif terhadap para calon guru penggerak dan guru penggerak sehingga berimbas pada peningkatan kualitas pendidikan di Kotawaringin Timur.
"Kami berharap semakin banyak guru di Kotawaringin Timur yang menjadi guru penggerak. Kita akan terus tingkatkan kolaborasi dan sinergitas dalam mendukung itu," ujar Junaidy.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur Muhammad Irfansyah mengatakan, tidak terasa kurang lebih tujuh bulan sudah para calon Guru Penggerak melaksanakan kegiatan. Lokakarya 7 merupakan kegiatan terakhir yang diisi pameran hasil belajar calon Guru Penggerak Angkatan 7.
Dia sangat mengapresiasi positif atas kegiatan itu dan mengucapkan terima kasih kepada bupati beserta jajarannya, Balai Guru Penggerak serta semua pihak yang terlibat langsung ataupun tidak langsung sehingga sejak lokakarya pertama dilaksanakan sampai lokakarya ke 7 bisa berjalan dengan baik.
"Tentu saja kami harapkan akan memberikan hasil yang baik pula bagi pengembangan dan kemajuan dunia pendidikan di Kotawaringin Timur. Khusus untuk bapak ibu calon guru penggerak, mari selalu tingkatkan kompetensi sehingga nantinya betul-betul menjadi tenaga pendidik yang profesional," harap Irfansyah.
Dia memohon maaf jika selama pelaksanaan lokakarya 1 sampai dengan 7 ini, fasilitas yang dipersiapkan untuk kegiatan pada calon guru penggerak kurang memadai.
Irfansyah menyebutkan, guru penggerak yang sudah selesai Angkatan 4 berjumlah 28 orang. Dua orang di antaranya sudah diangkat menjadi kepala sekolah sesuai dengan regulasi Permendikbud Nomor 40 tahun 2021 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah dan Permendikbud Nomor 26 tahun 2022 tentang Guru Penggerak.
"Untuk Angkatan 7 yang hari ini melakukan lokakarya berjumlah 41 orang. Harapan kami semoga ke depannya lulusan-lulusan guru penggerak ini bisa menjadi pemimpin-pemimpin di satuan pendidikan pada jenjangnya masing-masing," demikian Irfansyah.
Baca juga: ASN Kotim diingatkan jangan sampai merekayasa SKP
Baca juga: Apindo minta pemerintah jamin keamanan dan kenyamanan berusaha
Baca juga: Petani Kotim terus digelontor bantuan alsintan
"Walaupun jadwal hari ini sangat padat dan saya sedang kurang sehat, saya dan Bu Wabup (wakil bupati) tetap menyempatkan hadir ke sini. Kehadiran ini wujud dukungan kami terhadap program Guru Penggerak," kata Halikinnor disambut tepuk tangan puluhan peserta dan undangan yang hadir, Senin.
Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar dilaksanakan di atrium Citimall Sampit. Selain paparan narasumber, di lokasi kegiatan juga terdapat sejumlah stan yang menampilkan panen hasil belajar para calon guru penggerak.
Kegiatan ini terasa istimewa karena dihadiri pejabat penting di daerah ini sebagai bentuk dukungan mereka. Selain bupati dan wakil bupati, juga hadir Ketua Komisi III DPRD Mariani, Sekretaris Daerah Fajrurrahman, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan pejabat lainnya.
Halikinnor menegaskan, dukungan mereka terhadap program Guru Penggerak merupakan salah satu wujud keseriusan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur untuk terus meningkatkan mutu pendidikan di daerah ini.
"Peningkatan mutu pendidikan tidak terlepas dari kualitas para guru kita. Makanya saya sangat mendukung sekali program Guru Penggerak. Semakin meningkat kualitas guru-guru kita, maka insyaallah anak didik kita juga akan semakin berkualitas dan bisa diandalkan untuk melanjutkan pembangunan daerah dan bangsa ini," ujar Halikinnor.
Koordinator Wilayah Program Pendidikan Guru Penggerak Kotawaringin Timur dari Balai Guru Penggerak Provinsi Kalimantan Tengah, Junaidy mengaku bangga dan sangat mengapresiasi besarnya dukungan untuk pemerintah daerah terhadap program Guru Penggerak.
"Hari ini ada beberapa daerah yang menggelar lokakarya 7, tetapi hanya di Kotawaringin Timur yang dihadiri bupati, wakil bupati dan pejabat lainnya. Pelaksananya juga di daerah ini yang paling meriah. Ini menunjukkan kekompakan dan besarnya dukungan semua pihak," ujar Junaidy.
Baca juga: Pemkab Kotim ajak masyarakat manfaatkan keberadaan Museum Kayu
Junaidy mengatakan bahwa fakta selama ini insan pendidikan di Kotawaringin Timur yang paling bersemangat menyambut program Guru Penggerak. Tidak hanya tergambar dari besarnya jumlah peserta, tetapi juga dari keaktifan dan semangat peserta selama kegiatan berlangsung.
Dia menilai ini pertanda bagus dan positif yang akan terus mereka dukung. Semangat ini juga diharapkan berdampak positif terhadap para calon guru penggerak dan guru penggerak sehingga berimbas pada peningkatan kualitas pendidikan di Kotawaringin Timur.
"Kami berharap semakin banyak guru di Kotawaringin Timur yang menjadi guru penggerak. Kita akan terus tingkatkan kolaborasi dan sinergitas dalam mendukung itu," ujar Junaidy.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur Muhammad Irfansyah mengatakan, tidak terasa kurang lebih tujuh bulan sudah para calon Guru Penggerak melaksanakan kegiatan. Lokakarya 7 merupakan kegiatan terakhir yang diisi pameran hasil belajar calon Guru Penggerak Angkatan 7.
Dia sangat mengapresiasi positif atas kegiatan itu dan mengucapkan terima kasih kepada bupati beserta jajarannya, Balai Guru Penggerak serta semua pihak yang terlibat langsung ataupun tidak langsung sehingga sejak lokakarya pertama dilaksanakan sampai lokakarya ke 7 bisa berjalan dengan baik.
"Tentu saja kami harapkan akan memberikan hasil yang baik pula bagi pengembangan dan kemajuan dunia pendidikan di Kotawaringin Timur. Khusus untuk bapak ibu calon guru penggerak, mari selalu tingkatkan kompetensi sehingga nantinya betul-betul menjadi tenaga pendidik yang profesional," harap Irfansyah.
Dia memohon maaf jika selama pelaksanaan lokakarya 1 sampai dengan 7 ini, fasilitas yang dipersiapkan untuk kegiatan pada calon guru penggerak kurang memadai.
Irfansyah menyebutkan, guru penggerak yang sudah selesai Angkatan 4 berjumlah 28 orang. Dua orang di antaranya sudah diangkat menjadi kepala sekolah sesuai dengan regulasi Permendikbud Nomor 40 tahun 2021 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah dan Permendikbud Nomor 26 tahun 2022 tentang Guru Penggerak.
"Untuk Angkatan 7 yang hari ini melakukan lokakarya berjumlah 41 orang. Harapan kami semoga ke depannya lulusan-lulusan guru penggerak ini bisa menjadi pemimpin-pemimpin di satuan pendidikan pada jenjangnya masing-masing," demikian Irfansyah.
Baca juga: ASN Kotim diingatkan jangan sampai merekayasa SKP
Baca juga: Apindo minta pemerintah jamin keamanan dan kenyamanan berusaha
Baca juga: Petani Kotim terus digelontor bantuan alsintan