Palangka Raya (ANTARA) - Wali Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Fairid Naparin menegaskan pengadaan seragam yang diakomodir sekolah, harus ada kesepakatan bersama orang tua atau wali murid.
"Untuk saat ini pengadaan seragam sekolah wajib dirapatkan terlebih dahulu dengan wali murid. Kalo untuk wajib membayar tidak ada," kata Fairid di Palangka Raya, Selasa.
Pernyataan itu diungkapkan dia saat merespon keluhan masyarakat di media sosial yang menyatakan adanya praktik sekolah yang mewajibkan orang tua atau wali murid menebus seragam sekolah.
Merespon keluhan tersebut, Kepala Daerah termuda di Kalteng didampingi Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Diskominfo serta Inspektur Kota Palangka Raya melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah sekolah tingkat SMP dan SD.
"Jadi di sini kita pastikan sekolah tidak melakukan pemaksaan kepada orangtua siswa dalam hal penebusan seragam sekolah. Selain itu kami juga menyampaikan bahwa orangtua siswa bebas untuk membeli seragam sekolah anaknya di manapun tidak harus di sekolah tersebut," katanya.
Baca juga: Kalteng Putra lakukan TC di Jakarta Timur persiapan Liga 2 Indonesia
Selanjutnya, melalui hasil rapat bersama tim saber pungli, Pemerintah Kota Palangka Raya pada masa pendatang melarang sekolah tidak lagi mengurus penyediaan baju seragam sekolah. Sementara untuk keseragaman, nantinya sekolah akan memberikan contoh atau panduan bagi orang tua terkait seragam.
Kepala sekolah SMPN 3 Palangka Raya Wahidah mengatakan, pihaknya tidak melakukan pemaksaan terhadap orang tua atau wali murid untuk menebus baju seragam sebagai salah satu syarat kelulusan pendaftaran.
"Untuk pakaian seragam itu adalah koperasi, koperasi menawarkan kepada orang tua. Selanjutnya terserah mereka, apakah ikut sekolah atau bagaimana. Kita tidak ada paksaan. Sekolah tidak mengurus, itu yang mengurus koperasi," katanya.
Salah satu orang tua siswa, Agus, saat dijumpai di sela wali kota mengatakan tidak merasa ada paksaan dalam menembus baju seragam sekolah.
"Saya hari ini mengantar anak untuk mengukur baju lengkap ada beberapa seragam mulai biru putih, pramuka, batik dan olah raga. Semuanya Rp1.190.000. Nilai ini, bagi kita yang kelas menengah ya, sedang," kata karyawan swasta ini.
Baca juga: Anak dan ibu Seruyan mendapat trauma healing dari polisi
Baca juga: Ratusan pelajar di Palangka Raya diajak bijak gunakan media sosial
Baca juga: Palangka Raya maksimalkan peran Pokmaswas cegah penangkapan ikan secara ilegal
Berita Terkait
Legislator Kota sesalkan KDRT masih terjadi di Palangka Raya
Jumat, 15 November 2024 15:12 Wib
Basirun resmi dilantik jadi wakil ketua I DPRD Kota Palangka Raya
Kamis, 14 November 2024 18:10 Wib
Debat publik kedua usung tema membangun Kapuas sebagai penyangga IKN
Kamis, 14 November 2024 11:51 Wib
Disdik Kota Palangka Raya komitmen bangun karakter siswa mandiri dan kreatif
Selasa, 12 November 2024 11:26 Wib
Cegah balap liar, pelajar Palangka Raya dikenalkan tertib lalu lintas
Senin, 11 November 2024 17:50 Wib
Disdik Palangka Raya: Bangun komunikasi untuk cegah kriminalisasi guru
Jumat, 8 November 2024 16:57 Wib
Benarkah Edy sebut Medan sebagai kota terkotor di Indonesia? Ini faktanya
Jumat, 8 November 2024 11:24 Wib
Rojikinnor-Vina fokus entaskan pengangguran di Palangka Raya
Kamis, 7 November 2024 19:40 Wib