Erick Thohir siap fasilitasi PMI yang kembali ke Tanah Air untuk berwirausaha
Jakarta (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan bahwa pihaknya siap memfasilitasi Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang kembali ke Tanah Air untuk berwirausaha membuka Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
"Sinergi antara BUMN dan Badan Pelindungan Pekerja Migran (BP2MI) terkait fasilitasi PMI untuk berwirausaha harus dilaksanakan secara berkelanjutan agar UMKM bisa naik kelas," katanya saat menghadiri acara pengukuhan Komunitas Relawan Pekerja Migran Indonesia (Kawan PMI) dan Perkumpulan Wirausahawan (Perwira) PMI di Soreang, Jawa Barat, Sabtu.
Pada acara yang diikuti secara daring di Jakarta, Erick menjelaskan, 97 persen pekerjaan itu berasal dari UMKM karena itu BUMN ditugaskan oleh negara agar Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang 92 persen dikucurkan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) akan terus digenjot penyalurannya.
”Sekarang kita konsolidasi supaya UMKM kita naik kelas. Kuncinya harus disiplin,” ujarnya.
Erick juga membeberkan, saat ini permasalahan lapangan kerja semakin mencuat, untuk itu, kelompok wirausaha PMI bisa menjadi solusi bagi terbukanya lapangan kerja di daerah-daerah.
“Pembukaan lapangan kerja ini, jangan hanya jadi slogan, harus benar-benar menjadi sebuah pelayanan, jadi negara hadir dan negara melindungi,” kata dia.
Pada bagian lain, ia juga menekankan, Kawan PMI dan Perwira PMI harus saling bekerja sama memerangi sindikat penempatan PMI ilegal.
“Dampingi, bimbing para pekerja migran yang hari ini belum bisa maksimal, itu tugas kalian. Jangan karena yang satu Kawan PMI, yang satu lagi Perwira PMI, lalu tidak saling mendukung. Fungsinya sama, melayani dan menyelesaikan permasalahan untuk pekerja migran,” tuturnya.
Menurutnya, para relawan di Kawan PMI dan Perwira PMI harus terus berkolaborasi untuk menyadarkan masyarakat tentang konsekuensi menjadi PMI ilegal seperti apa, dan memastikan bagi para PMI yang kembali, bahwa mereka bisa berkembang di Indonesia.
“Kita mulai dari yang kecil, hari ini kecil, tapi saya yakin ini akan jadi ombak besar melawan sindikat mafia perdagangan orang,” demikian Erick Thohir.
"Sinergi antara BUMN dan Badan Pelindungan Pekerja Migran (BP2MI) terkait fasilitasi PMI untuk berwirausaha harus dilaksanakan secara berkelanjutan agar UMKM bisa naik kelas," katanya saat menghadiri acara pengukuhan Komunitas Relawan Pekerja Migran Indonesia (Kawan PMI) dan Perkumpulan Wirausahawan (Perwira) PMI di Soreang, Jawa Barat, Sabtu.
Pada acara yang diikuti secara daring di Jakarta, Erick menjelaskan, 97 persen pekerjaan itu berasal dari UMKM karena itu BUMN ditugaskan oleh negara agar Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang 92 persen dikucurkan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) akan terus digenjot penyalurannya.
”Sekarang kita konsolidasi supaya UMKM kita naik kelas. Kuncinya harus disiplin,” ujarnya.
Erick juga membeberkan, saat ini permasalahan lapangan kerja semakin mencuat, untuk itu, kelompok wirausaha PMI bisa menjadi solusi bagi terbukanya lapangan kerja di daerah-daerah.
“Pembukaan lapangan kerja ini, jangan hanya jadi slogan, harus benar-benar menjadi sebuah pelayanan, jadi negara hadir dan negara melindungi,” kata dia.
Pada bagian lain, ia juga menekankan, Kawan PMI dan Perwira PMI harus saling bekerja sama memerangi sindikat penempatan PMI ilegal.
“Dampingi, bimbing para pekerja migran yang hari ini belum bisa maksimal, itu tugas kalian. Jangan karena yang satu Kawan PMI, yang satu lagi Perwira PMI, lalu tidak saling mendukung. Fungsinya sama, melayani dan menyelesaikan permasalahan untuk pekerja migran,” tuturnya.
Menurutnya, para relawan di Kawan PMI dan Perwira PMI harus terus berkolaborasi untuk menyadarkan masyarakat tentang konsekuensi menjadi PMI ilegal seperti apa, dan memastikan bagi para PMI yang kembali, bahwa mereka bisa berkembang di Indonesia.
“Kita mulai dari yang kecil, hari ini kecil, tapi saya yakin ini akan jadi ombak besar melawan sindikat mafia perdagangan orang,” demikian Erick Thohir.