Sahli Menkeu optimistis inflasi terkendali hadapi tahun politik

id Kementerian keuangan, kemenkeu, menkeu, staf ahli menkeu iwan djuniardi, inflasi nasional, perekonomian nasional, kalteng, kalimantan tengah, djpb kal

Sahli Menkeu optimistis inflasi terkendali hadapi tahun politik

Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Peraturan dan Penegakan Hukum Pajak, Iwan Djuniardi (tiga dari kiri) bersama Kanwil DJPb Kalimantan Tengah dan lainnya di Palangka Raya, Kamis, (27/7/2023). (ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)

Palangka Raya (ANTARA) - Staf Ahli Menteri Keuangan Iwan Djuniardi menyatakan pihaknya optimistis tingkat inflasi secara nasional tetap dalam kondisi terkendali khususnya saat menghadapi tahun politik.

"Kami masih optimis tidak akan terjadi inflasi berlebihan, masih tetap terkendali walaupun di tahun politik," katanya kepada awak media di sela pemaparan kinerja APBN Regional Kalimantan Tengah di Palangka Raya, Kamis.

Berdasarkan data yang pihaknya sampaikan, inflasi bulanan secara nasional pada Juni 2023 sebesar 0,14 persen (mtm), sedangkan inflasi tahunan secara nasional pada Juni 2023 sebesar 3,52 (yoy).

Dia menyebut, optimisme ini didukung dengan berbagai upaya mitigasi yang selama ini terus pihaknya lakukan, salah satu yang utama adalah menjaga atau mengontrol keseimbangan dari berbagai komoditas.

"Kami benar-benar berupaya mengontrol keseimbangan produk-produk yang dapat memicu inflasi, misalkan contohnya BBM (bahan bakar minyak)," jelasnya.

Baca juga: Ketimpangan pengeluaran penduduk Kalteng kategori rendah

Menurutnya BBM merupakan salah satu komoditas yang memiliki dampak luar biasa dalam memicu inflasi apabila tidak dilakukan langkah-langkah pengendalian.

"Kemarin itu BBM luar biasa, khususnya saat konflik Ukraina dengan Rusia, dampaknya ke inflasi kalau kita biarkan, bahkan dapat melebihi saat kondisi tahun politik. Karena BBM kan berdampak ke transportasi dan lain sebagainya," tuturnya.

Staf Ahli Bidang Peraturan dan Penegakan Hukum Pajak ini menegaskan, upaya pengendalian ini tentu tak hanya pada BBM, hal yang sama juga dilakukan terhadap berbagai komoditas strategis lainnya yang rentan memicu inflasi, termasuk pangan.

"Berbagai upaya kontrol atau pengendalian yang bersama-sama kami lakukan, seperti memberikan subsidi, menjaga keamanan suplai atau pasokan, maupun lainnya," tuturnya.

Lebih lanjut Iwan Djuniardi dalam paparannya menyampaikan, kondisi ekonomi domestik terjaga solid ditandai dengan neraca perdagangan yang kuat, aktivitas konsumsi bertumbuh, hingga inflasi terkendali.

"Potensi sektor ekonomi akan terus digali sekaligus mengoptimalkan belanja negara yang memberi dampak besar kepada masyarakat," katanya.

Baca juga: OJK-Pemkab Gumas bentuk klaster pertanian perluas jangkauan akses keuangan

Baca juga: Pertumbuhan UMKM Kalteng tunjukkan tren positif

Baca juga: Disdagperin optimalkan pemanfaatan Inaexport dorong peningkatan ekspor di Kalteng