Damkar Palangka Raya waspadai kebakaran di permukiman padat penduduk
Palangka Raya (ANTARA) - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran di kawasan permukiman padat penduduk.
"Kawasan padat penduduk memiliki kerawanan tinggi terhadap ancaman kebakaran. Maka kita minta warga di kawasan tersebut waspada dan juga aktif melakukan langkah-langkah antisipasi," kata Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Palangka Raya, Gloriana Aden di Palangka Raya, Rabu.
Menurutnya, penyebab umum kebakaran di kawasan padat penduduk adalah terjadinya hubungan pendek arus listrik, ledakan kompor dan kebakaran yang diakibatkan nyala lilin atau api penerangan ruangan.
Untuk itu, masyarakat juga diminta memastikan berbagai sumber kebakaran telah diamankan. Misalnya dengan mematikan kompor dan lilin saat keluar rumah, kemudian juga memastikan jaringan instalasi listrik diperiksa secara berkala dan dipastikan memenuhi standar keamanan.
Baca juga: Semarakkan HUT Kemenkumham, Imigrasi Palangka Raya beri layanan paspor merdeka
Pernyataan itu diungkapkan dia terkait kebakaran di kawasan padat penduduk di Jalan Achmad Yani, Flamboyan Bawah yang terjadi pada Selasa (1/8) sore.
Meski berada di tepian Sungai Kahayan petugas cukup sulit melakukan pemadaman. Kondisi itu terjadi karena terbatasnya akses jalan menuju lokasi serta bahan bangunan yang terbuat dari kayu menjadi tantangan tersendiri bagi para petugas pemadam kebakaran.
Sekitar 36 bangunan yang berbahan kayu mulai dari rumah, posyandu, barak, penginapan dan tempat ibadah, hangus terbakar. Pada kejadian itu 180 warga berbagai usia yang berasal dari 46 Kepala Keluarga (KK) terdampak.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya Heri Fauzi, menambahkan, saat ini sebagian besar korban berada di pengungsian yakni di kawasan Gedung Olahraga (GOR) KONI komplek Lapangan Sanaman Mantikei.
BPBD bersama berbagai unsur pemerintah di Kota Palangka Raya juga menyiapkan berbagai keperluan para pengungsi. Mulai dari kebutuhan makanan, pakaian, obat-obatan hingga kebutuhan air bersih.
Kemudian juga melakukan pendataan terhadap para korban terkait keberadaan dan tindak lanjut berbagai dokumen kependudukan yang tidak sempat diselamatkan saat kebakaran melanda.
Baca juga: Penyebab kebakaran puluhan rumah di Kompleks Flamboyan Bawah terus diselidiki
Baca juga: Sebanyak 36 unit bangunan di Palangka Raya terbakar, 180 jiwa diungsikan
Baca juga: Perbakin Palangka Raya keberatan hasil penilaian menembak Porprov Kalteng
"Kawasan padat penduduk memiliki kerawanan tinggi terhadap ancaman kebakaran. Maka kita minta warga di kawasan tersebut waspada dan juga aktif melakukan langkah-langkah antisipasi," kata Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Palangka Raya, Gloriana Aden di Palangka Raya, Rabu.
Menurutnya, penyebab umum kebakaran di kawasan padat penduduk adalah terjadinya hubungan pendek arus listrik, ledakan kompor dan kebakaran yang diakibatkan nyala lilin atau api penerangan ruangan.
Untuk itu, masyarakat juga diminta memastikan berbagai sumber kebakaran telah diamankan. Misalnya dengan mematikan kompor dan lilin saat keluar rumah, kemudian juga memastikan jaringan instalasi listrik diperiksa secara berkala dan dipastikan memenuhi standar keamanan.
Baca juga: Semarakkan HUT Kemenkumham, Imigrasi Palangka Raya beri layanan paspor merdeka
Pernyataan itu diungkapkan dia terkait kebakaran di kawasan padat penduduk di Jalan Achmad Yani, Flamboyan Bawah yang terjadi pada Selasa (1/8) sore.
Meski berada di tepian Sungai Kahayan petugas cukup sulit melakukan pemadaman. Kondisi itu terjadi karena terbatasnya akses jalan menuju lokasi serta bahan bangunan yang terbuat dari kayu menjadi tantangan tersendiri bagi para petugas pemadam kebakaran.
Sekitar 36 bangunan yang berbahan kayu mulai dari rumah, posyandu, barak, penginapan dan tempat ibadah, hangus terbakar. Pada kejadian itu 180 warga berbagai usia yang berasal dari 46 Kepala Keluarga (KK) terdampak.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya Heri Fauzi, menambahkan, saat ini sebagian besar korban berada di pengungsian yakni di kawasan Gedung Olahraga (GOR) KONI komplek Lapangan Sanaman Mantikei.
BPBD bersama berbagai unsur pemerintah di Kota Palangka Raya juga menyiapkan berbagai keperluan para pengungsi. Mulai dari kebutuhan makanan, pakaian, obat-obatan hingga kebutuhan air bersih.
Kemudian juga melakukan pendataan terhadap para korban terkait keberadaan dan tindak lanjut berbagai dokumen kependudukan yang tidak sempat diselamatkan saat kebakaran melanda.
Baca juga: Penyebab kebakaran puluhan rumah di Kompleks Flamboyan Bawah terus diselidiki
Baca juga: Sebanyak 36 unit bangunan di Palangka Raya terbakar, 180 jiwa diungsikan
Baca juga: Perbakin Palangka Raya keberatan hasil penilaian menembak Porprov Kalteng