Palangka Raya (ANTARA) - Sinar Mas Agribusiness and Food memperkuat kolaborasi lintas sektor dan pemanfaatan serta pengembangan teknologi untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dampak fenomena El Nino.
"Sinar Mas Agribusiness and Food, mengedepankan sinergi dengan para pemangku kepentingan di area operasional serta pengembangan teknologi berbasis satelit untuk mengantisipasi karhutla," kata Head of Fire and Peat Management Sinar Mas Agribusiness and Food, Anselmus A Supriyanto melalui pernyataan yang diterima di Palangka Raya, Senin.
Dia menerangkan, diantara kolaborasi Sinar Mas itu seperti dengan menggelar apel siaga gabungan, latihan penanggulangan karhutla bersama, serta sosialisasi berkala dengan melibatkan berbagai pihak seperti unsur pemerintahan, TNI-Polri, dan masyarakat umum.
Apel siaga berlangsung di berbagai kabupaten di Provinsi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat, serta didukung oleh pemerintah daerah setempat,” ujar Supriyanto.
Selain apel, Sinar Mas juga melalui kolaborasi dengan pengembangan teknologi berbasis satelit yang mampu memberikan informasi deteksi titik panas(hotspot) tiga kali lebih cepat.
Pada 2023, pencegahan karhutla seperti apel siaga dan peningkatan kapasitas tim Kesiapsiagaan Tanggap Darurat (KTD) juga lebih ditingkatkan. Hingga Agustus, tercatat 17 kali apel siaga dan 10 kali pelatihan dasar karhutla telah diselenggarakan oleh Sinar Mas Agribusiness and Food.
“Fenomena iklim tahun ini cukup berat sehingga membuat sebagian wilayah Indonesia sangat rentan terjadi karhutla. Kami meningkatkan pelatihan petugas dan apel siaga untuk bersama-sama membentuk kewaspadaan," katanya.
Sinar Mas Agribusiness and Food, juga terus mengedepankan sinergi yang salah satunya tercermin melalui program Desa Makmur Peduli Api (DMPA).
Program yang berlangsung di Pulau Sumatera dan Kalimantan sejak 2016 ini membekali 105 desa rentan karhutla dengan pelatihan pencegahan kebakaran, infrastruktur dasar pemadaman kebakaran, serta sosialisasi dan implementasi proses peringatan dini untuk menghadapi risiko kebakaran.
Menurut Supriyanto, kerja sama yang terjalin baik antara perusahaan dengan masyarakat dapat memperkuat komitmen bersama terhadap pencegahan karhutla.
Sejak 1997, Sinar Mas Agribusiness and Food telah menerapkan kebijakan anti-bakar untuk pembukaan lahan yang diperkuat dengan komitmen anti-kegiatan di lahan gambut (No Peat) pada tahun 2010.
Supriyanto menilai, berkat kolaborasi yang apik dengan pemangku kepentingan, manfaat baiknya pun dapat terasa hingga saat ini. Di mana pada 2022 lalu, sebanyak 99,96 persen kawasan kelola perusahaan terbebas dari karhutla. Kita bersama-sama berupaya mempertahankan dan meningkatkan torehan tersebut.
"Sinergi yang baik melalui berbagai program harus kita jaga bersama, bukan hanya di area perusahaan, tetapi juga di seluruh wilayah rentan kebakaran. Karhutla hanya akan menimbulkan dampak buruk bagi sosial, lingkungan, dan ekonomi,” ungkapnya.
Baca juga: Dari keripik hingga VCO, petani kelapa wujudkan nilai tambah produk
Penerapan teknologi
Sinar Mas Agribusiness and Food memadukan upaya-upaya konvensional dan teknologi mutakhir dalam mencegah ancaman karhutla. Upaya ini didukung oleh sekitar 10.000 orang yang tergabung dalam tim KTD, yang terdiri dari karyawan perusahaan dan masyarakat siaga api (MSA) binaan perusahaan.
Mereka memiliki tugas masing-masing: ada yang bertugas di lapangan untuk melakukan patroli dan penanggulangan karhutla secara langsung, ada pula yang memantau kondisi ancaman karhutla dari ruang kontrol.
Memperkuat pengawasan karhutla salah satunya dilakukan melalui aplikasi digital GeoSMART Fire-Hotspot Monitoring Site. Aplikasi ini mampu memberikan informasi deteksi titik panas tiga kali lebih cepat dari proses semi-otomatis sebelumnya.
GeoSMART dikembangkan sejak 2021, digunakan sejak awal 2022, dan terus diperbarui fiturnya hingga kini. Aplikasi ini memanfaatkan teknologi satelit NOAA, VIIRS, SUOMI, dan MODIS yang diaksesotomatis dari situs SiPongi-KLHK dan atau LAPAN.
Menurut Supriyanto, penggunaan sistem aplikasi GeoSMART telah dikembangkan secara otomatis untuk mendeteksi titik panas hingga radius dua kilometer di luar area konsesi perusahaan.
Keunggulan GeoSMART bukan hanya terletak pada cakupan areanya yang luas, tetapi juga kecepatan aplikasi ini dalam menerima dan mengolah sinyal deteksi titik panas. Kecepatan penerimaan dan pengiriman informasi sangat berpengaruh terhadap upaya pencegahan karhutla.
Baca juga: Sinar Mas kenalkan praktik pengelolaan sawit berkelanjutan
Sebelumnya, tanpa aplikasi GeoSMART, sinyal titik panas baru dapat diterima 12 jam sekali, atau dua kali sehari. Melalui penggunaan aplikasi GeoSMART, sinyal titik panas dapat diterima empat jam sekali, atau enam kali sehari.
GeoSMART merupakan salah satu upaya dalam manajemen terpadu pencegahan karhutla Sinar Mas Agribusiness and Food.
“GeoSMART bukanlah satu-satunya cara kami mengembangkan teknologi sistem peringatan dini. Kami juga melakukan pemutakhiran peta rawan kebakaran lahan," katanya.
Supriyanti mengatakan, sistem peringkat bahaya kebakaran atau fire danger rating sistem, serta deteksi taktis kejadian kebakaran lahan melalui patroli rutin, pantauan menara api, dan teknologi CCTV deteksi kebakaran lahan.
Ia juga menjelaskan, pengembangan teknologi dan peningkatan kapasitas petugas belum cukup untuk mengantisipasi karhutla jika tidak dibarengi dengan fasilitas yang memadai.
Menurutnya, Sinar Mas Agribusiness and Food terus melengkapi sarana dan prasarana pencegahan karhutla. Hingga saat ini perusahaan memiliki 172 embung air, 163 menara api, 176 kendaraan angkut personel, 269 kendaraan patroli, 115 truk pemadam kebakaran, 307 pompa jinjing, dan 141 pompa induk.
Berdasarkan kebijakan pemerintah pusat maupun daerah, pihak perusahaan juga diwajibkan berkontribusi dalam upaya pencegahan dan pengendalian karhutla di sekitar wilayah operasionalnya.
"Oleh karena itu kami selalu siap berkolabora dengan pihak-pihak terkait untuk mewujudkan area bebas karhutla,” kata Supriyanto.
Baca juga: Peremajaan sawit rakyat pola kemitraan efektif tingkatkan produktivitas
Baca juga: Sinar Mas Agribusiness and Food gelar apel siaga antisipasi ancaman karhutla
Berita Terkait
PT Maju Aneka Sawit raih penghargaan Siddhakarya 2024
Sabtu, 14 Desember 2024 11:45 Wib
DPRD Gumas tetapkan perubahan susunan keanggotaan Komisi II
Selasa, 10 Desember 2024 15:34 Wib
Puskesmas Kurun edukasi pentingnya ASI eksklusif melalui inovasi 'Ela Laya'
Jumat, 6 Desember 2024 13:53 Wib
DPRD Gumas ajak masyarakat dukung pemerintahan desa
Kamis, 5 Desember 2024 16:10 Wib
Paslon Willy-Habib raih suara terbanyak di Kabupaten Gunung Mas
Rabu, 4 Desember 2024 17:48 Wib
KPU tetapkan Jaya-Efrensia pemenang Pilkada Gumas 2024
Rabu, 4 Desember 2024 7:04 Wib
Sekda Gumas berharap pilkada 2024 berjalan kondusif hingga akhir
Selasa, 3 Desember 2024 14:30 Wib
Serap aspirasi, DPRD Gumas reses kelompok ke masing-masing dapil
Selasa, 3 Desember 2024 11:55 Wib