NTP Gabungan Kalteng pada Agustus 2023 alami kenaikan 0,71 persen

id Badan Pusat Statistik Kalimantan Tengah, Badan Pusat Statistik, Kalimantan Tengah, bps kalteng, bps, nilai tukar petani di kalteng

NTP Gabungan Kalteng pada Agustus 2023 alami kenaikan 0,71 persen

Kepala BPS Kalteng Eko Marsoro. ANTARA/HO-BPS Kalteng.

Palangka Raya (ANTARA) - Berdasarkan pemantauan Badan Pusat Statistik Kalimantan Tengah terhadap harga-harga di daerah perdesaan pada Agustus 2023, nilai tukar petani (NTP) gabungan di provinsi setempat mencapai 115,64 atau naik 0,71 persen dibanding Juli 2023 yang berkisar 114,83.

Peningkatan NTP pada Agustus 2023 dipengaruhi oleh meningkatnya NTP subsektor Hortikultura sekitar 0,42 persen dan Tanaman Perkebunan Rakyat sekitar 1,78 persen, kata Kepala BPS Kalteng Eko Marsoro di Palangka Raya, kemarin.

"Indeks harga hasil produksi pertanian Kalteng pun meningkat. Ditambah lagi, indeks harga yang dibayar petani juga alami penurunan. Itu yang membuat NTP Kalteng alami peningkatan pada Agustus 2023," ucapnya.

Dikatakan, pada Agustus 2023, indeks harga diterima petani naik sebesar 0,42 persen dibanding Juli 2023, yaitu dari 139,18 menjadi 139,77. Peningkatan indeks harga diterima petani itu berasal dari Subsektor Hortikultura yang naik 0,08 persen dan Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat 1,48 persen.

Meski begitu, Eko Marsoro mengakui bahwa indeks harga diterima petani untuk subsektor Tanaman Pangan alami penurunan 1,77 persen, Subsektor Peternakan 1,52 persen, dan Subsektor Perikanan 0,03 persen.

"Adanya penurunan di tiga subsektor itu yang membuat kenaikan indeks harga diterima petani di Kalteng pada Agustus 2023 tidak terlalu tinggi," kata dia.

Baca juga: Daging ayam ras dan beras jadi penyumbang deflasi di Palangka Raya

Sementara untuk indeks harga dibayar petani di Kalteng pada Agustus 2023 yang alami penurunan sebesar 0,27 persen jika dibanding Juli 2023, yaitu dari 121,20 menjadi 120,87, disebabkan beberapa subsektor, yakni Tanaman Pangan 0,39 persen, Hortikultura 0,35 persen, dan Tanaman Perkebunan Rakyat 0,30 persen.

Kepala BPS Kalteng mengatakan bahwa indeks harga dibayar petani terlihat adanya fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya para petani.

"Termasuk terjadinya fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk produksi pertanian," demikian Eko Marsoro.

Baca juga: IHK di Kalteng selama Agustus 2023 deflasi 0,20 persen

Baca juga: BPS: Frekuensi penerbangan dari ke Kalteng turun 8,81 persen

Baca juga: Volume ekspor Kalteng alami kenaikan 5,72 persen