Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Yusuf Warsyim memastikan kasus tewasnya Brigadir Polisi HS, pengawal pribadi Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Utara Inspektur Jenderal Polisi Daniel Aditya Jaya, akan diusut tuntas secara profesional dan transparan.
Yusuf saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat malam, mengatakan Kompolnas sudah melakukan penelusuran terkait peristiwa tersebut dengan melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Kepolisian Daerah Kalimantan Utara (Polda Kaltara).
"Sudah, sementara menunggu informasi lengkap dari polda (Kaltara) yang memeriksa, apa sebenarnya (yang terjadi), terutama autopsi yang dimaksud," kata Yusuf.
Menurut Yusuf, pihak Polda Kaltara sudah bersikap responsif dan menyampaikan kepada publik soal kejadian meninggalnya Brigpol HS di dalam kamarnya pada Jumat siang.
Untuk memastikan penanganan kasus berjalan secara profesional dan transparan, Kompolnas memantau langsung dan mendorong Kapolda Kaltara untuk turun langsung.
"Jadi, Kompolnas akan terus pantau, termasuk mendorong kapolda turun langsung untuk memastikan proses penanganannya secara profesional dan responsif terhadap pihak keluarga,” katanya.
Yusuf juga memastikan pihak Polda Kaltara sudah responsif dalam penanganan peristiwa tersebut. Kompolnas saat ini terus melakukan koordinasi dan komunikasi dari Jakarta.
Namun, tidak menutup kemungkinan Kompolnas turun langsung memantau ke Kaltara, seperti peristiwa meninggalnya siswa SPN Kemiling, Lampung, atas nama Advent Pratama Telaumbauna beberapa waktu lalu.
"Sementara dalam pantauan pihak polda sudah responsif. Kompolnas masih koordinasi dan komunikasi dari Jakarta," ujarnya.
Mengenai adanya informasi yang menyebut Brigpol HS tewas karena bunuh diri, Yusuf mengatakan bahwa hal itu dapat dipastikan setelah ada hasil autopsi. "Kita tunggu hasil autopsi dulu," ucapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolda Kaltara Inspektur Jenderal Polisi Daniel Aditya Jaya mengatakan Brigpol HS bertugas sebagai pengawal pribadi bukan ajudannya.
Ia mengatakan saat ini tim gabungan dari Direktorat Reserse Kriminal Umum, Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) serta Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Kaltara sedang melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap penyebab kematian Brigpol HS.
"Kami dan jajaran Polda Kaltara berduka cita yang mendalam atas meninggalnya Brigpol HS. Korban ditemukan meninggal dunia di kamarnya," kata Daniel.
Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Kaltara Komisaris Besar Polisi Budi Rachmat menegaskan bahwa Brigpol HS bukan meninggal karena bunuh diri.
"Bukan bunuh diri, dugaan sementara korban sedang membersihkan senjata api. Jadi, akibat kelalaian," katanya.
Jenazah Brigpol HS yang menjabat sebagai Banit 3 Subden 1 Den Gegana Satuan Brimob Polda Kaltara rencananya diterbangkan ke kampung halamannya di Semarang, Jawa Tengah, untuk dimakamkan.