Palangka Raya (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menggelar pertemuan bersama para tokoh, ormas serta mahasiswa dalam 'Hasupa Hasambewa' yang membahas berbagai hal strategis saat ini di daerah setempat.
Pertemuan ini dilaksanakan untuk membahas serta mendengar berbagai masukan dari berbagai pihak berkaitan beberapa hal, meliputi penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), kondisi infrastruktur, permasalahan sosial yakni konflik di Bangkal Kabupaten Seruyan, serta situasi menjelang pelaksanaan Pemilu 2024.
"Berbagai hal yang terjadi, mulai dari karhutla, konflik sosial, hingga masalah infrastruktur dan lainnya diselesaikan secara bertahap serta komprehensif," kata Sekda Kalteng Nuryakin.
Nuryakin menyampaikan, melalui pertemuan hari ini, sangat banyak yang bisa didiskusikan. Pada prinsipnya Pemprov Kalteng ingin meminta masukan, pendapat dari masyarakat untuk mengawal pembangunan Visi dan Misi Kalteng BERKAH sesuai dengan harapan bersama.
Termasuk membahas permasalahan yang semakin merebak di tengah masyarakat yang belum terselesaikan secara komprehensif, belum tersentuh rasa keadilan yang dirasa masyarakat terhadap pemanfaatan sumber daya alam yang ada di Kalteng serta masyarakat merasakan tersumbatnya aspirasi yang disuarakan melalui lembaga resmi.
Ikrar Bersama berbunyi, pertama mendukung dan berkomitmen menjaga kondusifitas kehidupan bermasyarakat jelang pelaksanaan Pemilu 2024 hingga berakhirnya tahapan, dan siap mensukseskan pelaksanaan Pemilu berlangsung damai, tertib, kondusif, demokratis, bermartabat, serta menggembirakan di wilayah Bumi Tambun Bungai, demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kalteng serta Bangsa Indonesia.
Kedua, turut bersama-sama mendukung suksesnya program-program strategis Pembangunan Kalteng Berkah hingga akhir RPJMD 2024 sehingga terwujud Visi Bermartabat, Elok, Religius, Kuat, Amanah, dan Harmonis.
Ketiga, berkomitmen untuk terus bersinergi dengan pemerintah daerah serta aparat keamanan dalam menciptakan ketenteraman dan ketertiban serta menjunjung tinggi tiga kearifan lokal Masyarakat Adat Dayak Kalimantan Tengah yaitu prinsip Belom Bahadat, Filosofi Huma Betang, dan Bumi Tambun Bungai Bumi Pancasila.
Keempat, menjunjung tinggi rasa persaudaraan dan nilai kemanusiaan, nilai-nilai moral dan budaya Huma Betang, komitmen persatuan dan menjaga kedamaian, dengan tidak menonjolkan atau mempertentangkan perbedaan kesukuan, agama, ras, dan golongan di tengah kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
Kelima, menolak segala bentuk tindakan kesewenangan yang bertentangan dengan Peraturan perundangan-undangan, berkomitmen mematuhi peraturan serta mengedepankan etika dan moralitas selama pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum.
Terakhir, berkomitmen menjaga norma dalam penyampaian pendapat dengan pelibatan massa, menjaga ketertiban dan tidak mengganggu kepentingan umum, tidak bertindak anarkis serta tidak menggunakan atribut senjata yang tidak diperbolehkan dan atau yang berpotensi melukai diri dan kelompok lain serta merugikan kepentingan orang banyak.