Banjarmasin (ANTARA) - Jajaran Polresta Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) menangkap pimpinan gangster “Pasber 027” berinisial SA (19) yakni kelompok bermotor menggunakan senjata tajam yang melakukan penyerangan kepada warga di sejumlah wilayah di Kota Banjarmasin.
“Pimpinan gangster ini menggerakkan anak buahnya melalui pesan singkat menggunakan grup salah satu sosial media, petugas menyita sejumlah senjata tajam dan barang bukti lainnya,” kata Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Sabana Atmojo saat menggelar konferensi pers di Banjarmasin, Kamis.
Ia menyebutkan pimpinan gangster saat ini ditahan di Polsek Banjarmasin Barat, sedangkan 12 tersangka lainnya dihadirkan pada konferensi pers.
“Kota Banjarmasin harus aman, tidak boleh ada pengganggu, kita sapu rata semua yang berniat menimbulkan kekacauan di wilayah hukum Polresta Banjarmasin,” ucapnya.
Sabana menuturkan dari seluruh pelaku yang diamankan, dua pelaku berstatus anak yang berhubungan dengan hukum (ABH). Namun, petugas memastikan seluruh pelaku diproses sesuai dengan ketentuan Undang-Undang yang berlaku.
Dia mengatakan para kelompok pemuda itu melancarkan aksinya pada dini hari sekitar pukul 01.00 - 03.00 Wita, kemudian berkeliling di wilayah Kota Banjarmasin. Setelah melihat sasaran, mereka mengeroyok orang yang tidak dikenal hingga menyebabkan luka terhadap korban.
Salah satu anggota kelompok merekam aksinya melalui siaran langsung menggunakan salah satu aplikasi sosial media dan menyebarkan rekaman ke grup-grup pesan singkat salah satu sosial media.
Sabana mengungkapkan para pelaku bermotif untuk menunjukkan eksistensi gangster mereka agar diakui masyarakat dan sesama gangster lainnya, kemudian mencari gangster lain untuk mengadu kekuatan masing-masing kelompok. Karena tidak puas musuhnya tidak hadir pada beberapa kesempatan, mereka melampiaskan penganiayaan ke masyarakat umum di jalan.
Hasil penyelidikan, gangster bernama Pasber 027 itu bermarkas di wilayah Pasar Sudimampir Kota Banjarmasin. Sementara kelompok lain masih tahap penyidikan lebih lanjut.
Tim gabungan kepolisian menyikapi hal tersebut dengan melaksanakan dan meningkatkan patroli gabungan menyisir lokasi-lokasi yang diduga sebagai tempat para gangster melancarkan aksi berbahaya.
Ia menjelaskan masih ada potensi puluhan pelaku lain yang belum tertangkap, para gangster itu diduga melakukan perekrutan anggota melalui sosial media yang tersebar di sejumlah wilayah. Namun, dia memastikan kelompok lain yang masih bersembunyi secepatnya tertangkap.
“Ini tidak boleh dibiarkan merajalela, model seperti ini harus ditumpas sampai ke akar-akarnya. Saya pastikan kota ini aman, jadi masyarakat tidak perlu lagi khawatir ke luar rumah pada malam hari,” ujar Sabana.