"Korban sudah tiba di Puskesmas Senaru untuk dilakukan pemeriksaan dan selanjutnya dilaksanakan serah terima jenazah dari Pihak TNGR kepada keluarga korban," kata Kepala Balai TNGR Lombok Tengah Dedy Asriady di Mataram, Kamis.
Ia mengatakan korban merupakan rombongan pendaki pilgrim (peziarah) yang naik pada hari Senin tanggal 30 Oktober 2023 melalui pintu jalur wisata pendakian Senaru SPTN Wilayah I TNGR, dengan jumlah peserta rombongan 11 orang.
"Tim evakuasi langsung berangkat dengan jumlah personel tujuh porter dan satu tenaga medis pada hari Rabu 1 November Pukul 00.28 WITA," katanya.
Baca juga: Pendaki gunung diimbau waspada kebakaran hutan selama kemarau
Karena situasi sudah larut malam, tim memutuskan istirahat di Pos Birisan Nangka dan baru melanjutkan proses evakuasi pada pagi hari pukul 06.15 WITA langsung menuju Goa Susu.
Pukul 11.00 WITA tim tiba di lokasi Goa Susu dan mencoba untuk melakukan upaya evakuasi terhadap jenazah korban yang terjepit di dalam lubang sempit areal Goa Susu. Namun mereka kesulitan untuk dapat mengeluarkan jenazah, sehingga menunggu bantuan Tim SAR Lombok Timur yang memiliki alat dan teknis untuk mengeluarkan jenazah.
"Pada saat tersebut posisi Tim SAR Lombok Timur masih di Pelawangan Sembalun," katanya.
Kemudian sekitar pukul 17.05 WITA Tim SAR Lombok Timur sampai di lokasi Goa Susu dan mengeluarkan jenazah yang terjepit tersebut untuk kemudian dievakuasi menuju pintu jalur wisata pendakian Torean.
"Sekitar Pukul 22.35 WITA tim tiba di Pos Birisan Nangka," katanya.
Baca juga: Pendaki Malaysia meninggal dan seorang hilang di Everest
Baca juga: Diduga penyakit asma kambuh, seorang pendaki tewas di kawasan Gunung Rinjani
Baca juga: 40 pendaki sedang berkemah berada di Gunung Marapi saat erupsi