Kuala Kurun (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, melakukan uji coba terbatas terhadap aplikasi penyaluran Alokasi Dana Desa (ADD) yang disebut SIAPDES, yang rencananya akan diluncurkan dalam waktu dekat.
Aplikasi ini akan mengubah proses penyaluran ADD dari secara manual menjadi elektronik, kata Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Gunung Mas Hardeman di Kuala Kurun, Kamis.
“Keberadaan aplikasi ini akan membuat proses penyaluran ADD menjadi lebih cepat, lebih mudah, lebih hemat biaya karena tidak memerlukan banyak berkas, serta memudahkan monitoring,” sambungnya.
Dalam beberapa tahun terakhir sering terjadi keterlambatan pencairan ADD di Gunung Mas. Hal ini membuat Pemkab Gunung Mas mencari solusi agar keterlambatan pencairan tidak lagi terjadi.
Solusi yang disiapkan adalah aplikasi SIAPDES. Aplikasi ini disiapkan oleh tiga perangkat daerah yakni BKAD, Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik, serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.
Baca juga: Sekda Gunung Mas ajak pemuda bersatu bangun daerah
Dia menyebut, uji coba terbatas dilakukan guna mengetahui kesiapan SIAPDES sebelum diluncurkan. Jika nantinya ditemui kekurangan maka akan segera diperbaiki sehingga aplikasi siap diluncurkan pada saatnya nanti.
Uji coba terbatas melibatkan Pemerintah Desa Pematang Limau dan Pemerintah Desa Rabauh Kecamatan Sepang, Pemerintah Desa Tuyun dan Pemerintah Desa Dahian Tambuk Kecamatan Mihing Raya, serta Pemerintah Desa Tumbang Tambirah Kecamatan Kurun dan lainnya.
“Selain itu turut hadir tim verifikasi kecamatan serta tim verifikasi kabupaten dalam hal ini DPMD Gunung Mas,” beber dia.
Lebih lanjut, saat ini aplikasi SIAPDES dikhususkan untuk penyaluran ADD. Namun ke depan akan dikembangkan untuk penyaluran bagi hasil pajak dan retribusi ke desa, serta bisa untuk mengevaluasi anggaran pendapatan dan belanja desa.
“Semoga semua berjalan lancar, sehingga aplikasi ini siap diluncurkan dalam waktu dekat dan digunakan untuk penyaluran ADD tahun anggaran 2024,” demikian Hardeman.
Baca juga: Harga lebih murah, warga Gunung Mas mulai beralih ke beras SPHP
Baca juga: ASN Gunung Mas diingatkan agar tidak terlibat politik praktis
Baca juga: 268 kepala keluarga di Gunung Mas dapat bantuan dari Bapanas