Kuala Kurun (ANTARA) - Sejumlah warga Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, memilih beralih mengkonsumsi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Bulog, di tengah kenaikan harga beras medium yang dalam beberapa pekan terakhir mencapai Rp12.500 per kilogram.
Eti, warga Kuala Kurun mengaku baru mengetahui bahwa beras SPHP ternyata memiliki kualitas yang baik namun harganya jauh lebih murah jika dibandingkan dengan beras merek lain.
“Awalnya teman saya yang membeli beras SPHP dan menceritakan kepada saya tentang beras ini. Makanya saya tertarik untuk ikut membeli,” ucapnya saat mengikuti operasi pasar beras program SPHP di Taman Kota Kuala Kurun, Kamis.
Pada pelaksanaan pasar beras SPHP tersebut Eti mengaku terkejut, sebab harga yang dipatok adalah senilai Rp54 ribu per lima kilogram. Harga tersebut jauh lebih murah jika dibandingkan dengan beras merek lain yang biasa dia beli.
Walau harga beras SPHP jauh lebih murah jika dibandingkan dengan beras merek lain, namun ternyata kualitasnya bagus dan sangat layak untuk dikonsumsi. Oleh sebab itu, ke depan dia akan beralih ke beras SPHP.
Senada, Kila, warga Kuala Kurun juga mengaku sudah beralih ke beras SPHP. Awalnya dia membeli beras tersebut saat pelaksanaan operasi pasar yang diselenggarakan di Taman Kota Kuala Kurun, Rabu.
“Saat itu saya hanya beli lima kilogram. Setelah saya dan keluarga di rumah mengkonsumsi beras SPHP, ternyata kualitasnya bagus. Makanya sekarang saya ikut operasi pasar beras ini lagi untuk membeli,” bebernya.
Baca juga: ASN Gunung Mas diingatkan agar tidak terlibat politik praktis
Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpang) Kalteng, Riza Rahmadi mengatakan bahwa operasi pasar beras SPHP diselenggarakan atas kerja sama antara pemerintah dan Bulog, guna menstabilkan harga beras.
Sejauh ini operasi pasar beras SPHP telah dilakukan sebanyak empat kali di Taman Kota Kuala Kurun, tepatnya pada Rabu (25/10), Jumat (27/10), Senin (30/10), dan Kamis (2/11).
Gunung Mas menjadi salah satu daerah yang mendapat perhatian khusus dari pemprov, karena daerah setempat bukan daerah penghasil pangan yang cukup dominan. Dalam pemenuhan kebutuhan berbagai komoditas strategis, cenderung masih didatangkan dari luar daerah.
Ke depan operasi pasar beras SPHP akan kembali dilakukan di Gunung Mas, dan tidak menutup kemungkinan dilakukan di luar Kuala Kurun. Dengan demikian diharap harga beras di daerah setempat tidak mengalami fluktuasi.
Selain itu, Pemprov Kalteng juga menyiapkan program beras subsidi yang rencananya akan dilakukan di seluruh kabupaten/kota di provinsi setempat.
“Dengan adanya operasi pasar beras SPHP dan program beras subsidi, diharap harga beras di Kalteng termasuk di Gunung Mas bisa terkendali. Ini adalah wujud kepedulian pemprov dan Gubernur Kalteng Bapak Sugianto Sabran kepada masyarakat,” demikian Riza.
Baca juga: Sekda Gunung Mas nilai beras SPHP miliki kualitas bagus
Baca juga: 268 kepala keluarga di Gunung Mas dapat bantuan dari Bapanas
Baca juga: Pengaruh miras, warga Desa Sei Hanyu tewas ditusuk