Dishanpang Kalteng fokuskan intervensi pasar terhadap komoditas beras dan cabai

id pemprov kalteng, dishanpang kalteng, inflasi, pasar penyeimbang, beras, cabai, palangkaraya, kalteng, kalimantan tengah

Dishanpang Kalteng fokuskan intervensi pasar terhadap komoditas beras dan cabai

Pelaksanaan pasar penyeimbang di Jalan AIS Nasution Kota Palangka Raya, Senin (6/11/2023). (ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)

Palangka Raya (ANTARA) -
Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpang) Provinsi Kalimantan Tengah menggelar pasar penyeimbang sebagai salah satu upaya intervensi pasar dengan fokus terhadap komoditas beras dan cabai.
 
"Langkah ini menyikapi kondisi inflasi terbaru, dimana beras dan cabai menjadi komoditas utama pemicu inflasi di Kalimantan Tengah," kata Kepala Dishanpang Kalimantan Tengah, Riza Rahmadi di Palangka Raya, Senin.
 
Dua kota sampel inflasi Kalimantan Tengah adalah Palangka Raya dan Sampit. Untuk Palangka Raya kontribusi beras terhadap inflasi 0,14 persen dan cabai rawit 0,06 persen, sedangkan Sampit kontribusi beras terhadap inflasi 0,110 persen dan cabai rawit 0,048 persen.
 
Riza menjelaskan, menyikapi kondisi tersebut, pihaknya bersama Bulog melaksanakan intervensi pasar pada sejumlah lokasi yang dinilai memerlukan dukungan dalam pengendalian inflasi maupun menjaga stabilisasi harga.
 
Salah satunya pasar penyeimbang di Jalan AIS Nasution Kota Palangka Raya. Dishanpang tak hanya menyediakan beras maupun cabai, tetapi juga dilengkapi dengan sejumlah komoditas lain yang mendapat subsidi pemerintah.
 
"Kami harapkan pasar penyeimbang khususnya cabai, bisa membantu memenuhi kebutuhan masyarakat di antaranya untuk para pelaku usaha mikro dan kecil seperti halnya penjual gorengan dan lainnya dengan harga jual yang telah disubsidi," tuturnya.

Baca juga: Optimalkan pembangunan, Pemprov Kalteng-UGM kolaborasi siapkan SDM dan kajian riset
 
Adapun dalam pasar penyeimbang ini, pihaknya menyediakan beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) 1 ton, beras premium subsidi 2 ton, cabai 60 kilogram, telur 25 tray, bawang merah 30 kilogram, minyak goreng kemasan 300 liter, serta gula 250 kilogram.
 
Masing-masing komoditas dalam kegiatan ini dijual lebih murah dibanding harga pasar, yakni beras SPHP Rp55 ribu per lima kilogram, beras premium subsidi Rp11 ribu per kilogram, cabai Rp70 ribu per kilogram, telur Rp50 ribu per tray, bawang merah Rp20 per kilogram, minyak goreng kemasan Rp15 per liter, serta gula Rp14 ribu per kilogram.
 
Sementara itu kondisi terkini, harga rata-rata berbagai komoditas di pasar Kalimantan Tengah, yakni beras premium Rp16 ribu lebih per kilogram, beras medium Rp13 ribu lebih per kilogram, Rp91 ribu per kilogram, gula Rp16-17 ribu per kilogram, serta lainnya.
 
Manajer SCPP Bulog Kalimantan Tengah Roni menjelaskan, Bulog turut melakukan upaya intervensi pasar terutama melalui penyediaan beras SPHP pada sejumlah lokasi.
 
"Baik di pasar penyeimbang Jalan AIS Nasution, di kawasan Kelurahan Pahandut, outlet kantor kami, maupun kawasan Pasar Besar dan Pasar Kahayan," ucapnya.
 
Mama Nara salah seorang pembeli di pasar penyeimbang Jalan AIS Nasution Palangka Raya mengatakan, dirinya cukup terbantu dengan adanya kegiatan tersebut oleh pemerintah.
 
"Sangat membantu, karena harganya di sini lebih murah jika dibanding di pasar. Setidaknya kami bisa lebih berhemat dalam memenuhi kebutuhan di rumah," terangnya.

Baca juga: Pemprov Kalteng percepat penyaluran Bantuan Pangan CBP pada November

Baca juga: Bapanas-Pemprov Kalteng petakan ketersediaan pangan hadapi Nataru

Baca juga: Disdagperin Kalteng: Berbagai kendala menjadi tantangan dalam optimalisasi SIINas