Balai Bahasa Kalteng gelar FTBI bahasa melayu dialek Kotawaringin
Palangka Raya (ANTARA) - Balai Bahasa Kalimantan Tengah didukung pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat, Lamandau dan Sukamara, menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) bahasa Melayu Dialek Kotawaringin, sebagai upaya melindungi dan memelihara bahasa maupun sastra daerah yang ada di Indonesia.
Kegiatan itu juga sebagai upaya merevitalisasi sekaligus membuat bahasa dan sastra daerah terus menjadi kebanggaan serta identitas lokal dalam bingkai persatuan dan kesatuan Indonesia, kata Kepala Balai Bahasa Kalteng Muhammad Muis saat pembukaan FTBI Bahasa Melayu dialek Kotawaringin di Pangkalan Bun, Selasa.
"Kami gembira dan bersyukur, Pemkab Kotawaringin Barat, Lamandau dan Sukamara ternyata memiliki keseriusan untuk menjaga dan memelihara bahasa daerah, khususnya Melayu dialek Kotawaringin," ucapnya.
Adapun FTBI Bahasa Melayu dialek Kotawaringin yang digelar dari tanggal 7 sampai 9 November 2023 ini, diisi enam perlombaan yang terdiri dari Lomba Seloka, Mendongeng, Menulis Cerpen, Menulis Puisi, Komedi Tunggal dan Pidato untuk tingkat SD dan SLTP.
"Para siswa yang ikut lomba di FTBI inilah nantinya yang akan menjadi tunas-tunas baru penutur bahasa Melayu Dialek Kotawaringin," kata Muis.
Baca juga: Pengangguran di Kalteng alami penurunan 2,07 ribu orang pada Agustus 2023
Sementara itu, Asisten I Sekretariat Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat, Tengku Alisyahbana mengatakan, revitalisasi bahasa daerah penting untuk dilakukan demi menempatkan kembali bahasa daerah di ranah yang semestinya, sekaligus promosi kepada generasi muda.
"Kami mengapresiasi dan terima kasih kepada Kepala Balai Bahasa Kalteng atas segala upaya, sehingga FTBI bahasa Melayu dialek Kotawaringin ini bisa terselenggara.
Kegiatan pembukaan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kotawaringin Barat, Sukamara dan Lamandau, serta para juri lomba.
Baca juga: Pemprov Kalteng dorong pemerintah kabupaten sediakan gerai khusus penyediaan beras murah
Baca juga: Pemprov Kalteng pastikan kesiapan seluruh Desk Pemilu hadapi "pesta demokrasi"
Baca juga: Disperpusip Kalteng-Fisip UPR selenggarakan Festival Literasi
Kegiatan itu juga sebagai upaya merevitalisasi sekaligus membuat bahasa dan sastra daerah terus menjadi kebanggaan serta identitas lokal dalam bingkai persatuan dan kesatuan Indonesia, kata Kepala Balai Bahasa Kalteng Muhammad Muis saat pembukaan FTBI Bahasa Melayu dialek Kotawaringin di Pangkalan Bun, Selasa.
"Kami gembira dan bersyukur, Pemkab Kotawaringin Barat, Lamandau dan Sukamara ternyata memiliki keseriusan untuk menjaga dan memelihara bahasa daerah, khususnya Melayu dialek Kotawaringin," ucapnya.
Adapun FTBI Bahasa Melayu dialek Kotawaringin yang digelar dari tanggal 7 sampai 9 November 2023 ini, diisi enam perlombaan yang terdiri dari Lomba Seloka, Mendongeng, Menulis Cerpen, Menulis Puisi, Komedi Tunggal dan Pidato untuk tingkat SD dan SLTP.
"Para siswa yang ikut lomba di FTBI inilah nantinya yang akan menjadi tunas-tunas baru penutur bahasa Melayu Dialek Kotawaringin," kata Muis.
Baca juga: Pengangguran di Kalteng alami penurunan 2,07 ribu orang pada Agustus 2023
Sementara itu, Asisten I Sekretariat Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat, Tengku Alisyahbana mengatakan, revitalisasi bahasa daerah penting untuk dilakukan demi menempatkan kembali bahasa daerah di ranah yang semestinya, sekaligus promosi kepada generasi muda.
"Kami mengapresiasi dan terima kasih kepada Kepala Balai Bahasa Kalteng atas segala upaya, sehingga FTBI bahasa Melayu dialek Kotawaringin ini bisa terselenggara.
Kegiatan pembukaan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kotawaringin Barat, Sukamara dan Lamandau, serta para juri lomba.
Baca juga: Pemprov Kalteng dorong pemerintah kabupaten sediakan gerai khusus penyediaan beras murah
Baca juga: Pemprov Kalteng pastikan kesiapan seluruh Desk Pemilu hadapi "pesta demokrasi"
Baca juga: Disperpusip Kalteng-Fisip UPR selenggarakan Festival Literasi