Harga cabai dan beras terkendali usai Natal-Tahun Baru

id Jokowi,Harga cabai ,harga beras,kalteng, Natal-Tahun Baru

Harga cabai dan beras terkendali usai Natal-Tahun Baru

Tangkapan layar - Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menyampaikan keterangan kepada wartawan di sela kunjungan kerja ke Pasar Tradisional Purworejo, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah, diikuti dalam jaringan (daring) Sekretariat Presiden di Jakarta, Selasa (2/1/2024). (ANTARA/Andi Firdaus)

Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan kenaikan harga komoditas cabai rawit merah di pasar tradisional mulai kembali terkendali dengan harga wajar Rp70 ribu per kilogram usai perayaan Natal dan Tahun Baru 2024.

Presiden Jokowi melalui siaran langsung YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Selasa, juga menyampaikan harga beras yang kini dipengaruhi oleh perubahan iklim Super El Nino secara global telah terkendali berkat implementasi strategi cadangan beras nasional.

"Saya lihat-lihat harga, terutama yang kemarin naik sangat tinggi, cabai rawit sampai Rp120 ribu, saya lihat terakhir di Jakarta. Sekarang sudah turun di sini jadi Rp70 ribu. Sudah bagus saya kira, cabai rawit sudah turun ke Rp70 ribu," kata Presiden Jokowi saat meninjau harga pangan di Pasar Tradisional Purworejo, Jawa Tengah.

Presiden Jokowi juga mengecek harga beras yang kini tengah terdampak perubahan iklim Super El Nino hingga membuat 22 negara di dunia menyetop ekspor berasnya ke berbagai negara.

"Ini di seluruh negara di dunia. Karena pertama ada perubahan iklim Super El Nino, 22 negara setop ekspor beras sehingga terjadi keguncangan harga beras, harga pangan di dunia, semua negara mengalami," kata Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi memastikan situasi kenaikan harga beras di Indonesia tidak sedrastis yang terjadi di negara lain, berkat strategi pengendalian pasokan di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) di berbagai daerah.

Hingga akhir 2023 Presiden Jokowi melaporkan cadangan beras nasional berada di angka 1,4 juta ton dan jumlah itu akan kembali ditambah melalui pembelian impor beras dari sejumlah negara.

Presiden Jokowi memastikan cadangan beras nasional pada 2024 akan berada di level aman, meski situasi panen di berbagai daerah penghasil beras diperkirakan sedikit mundur dari siklus tahunan.

"Kita bisa kendalikan karena stok Bulog saat ini juga sangat baik," kata Presiden Jokowi.

Sebelumnya dalam agenda Outlook Perekonomian Indonesia di Jakarta, Jumat (22/12), Presiden Jokowi mengatakan Indonesia akan memperoleh impor beras dari India dan Thailand, sebanyak 3 juta ton untuk memperkuat cadangan pangan nasional pada 2024 di tengah pengaruh cuaca Super El Nino.

Kesepakatan kuota impor beras yang diperoleh Indonesia dari India sebanyak 1 juta ton, ditambah dari Thailand 2 juta ton, diyakini Presiden Jokowi memberikan rasa aman untuk urusan pangan nasional pada 2024.