Bangun SMA Taruna Nusantara di 6 lokasi, Kemenhan gelontorkan Rp1,4 T
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI menggelontorkan total Rp1,4 triliun untuk membangun dan operasional SMA Taruna Nusantara Terintegrasi di enam lokasi, yaitu Cimahi, Malang, Maros, Tanah Datar, Ibu Kota Nusantara (IKN), dan di Nusa Tenggara Timur.
Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) RI Letjen TNI (Purn.) M. Herindra menjelaskan pengembangan SMA Taruna Nusantara di enam lokasi itu merupakan salah satu investasi Pemerintah RI terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia, terutama dalam mempersiapkan mereka menuju Visi Indonesia Emas 2045.
"Anggaran (pembangunan) untuk satu SMA, satu sekolah, untuk membangun mulai dari sekolahnya, asrama-nya, ruang makan, dan sebagainya itu lebih kurang anggarannya 15 juta dolar AS (sekitar Rp233,37 miliar),” kata Wamenhan RI saat jumpa pers selepas acara peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan SMA Taruna Nusantara Terintegrasi di Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis.
Kemhan RI mencanangkan membangun SMA Taruna Nusantara Terintegrasi di enam lokasi, yaitu Cimahi (Jawa Barat), Malang (Jawa Timur), Tanah Datar (Sumatera Barat), Maros (Sulawesi Selatan), Ibu Kota Nusantara (IKN), dan di Nusa Tenggara Timur.
Sejauh ini, pembangunan SMA Taruna Nusantara Terintegrasi baru terlaksana di dua lokasi yaitu Cimahi — yang groundbreaking-nya berlangsung pada 8 November 2023 — dan di Malang pada Kamis. Pembangunan dua SMA Taruna Nusantara itu diharapkan rampung dalam waktu 8 bulan sehingga dapat operasional dan menerima siswa baru pada 2024.
SMA Taruna Nusantara saat ini terpusat di Magelang, Jawa Tengah. Tiap tahunnya, ada 8.000 calon siswa mengikuti seleksi sebagai peserta ajar di SMA Taruna Nusantara, tetapi hanya 360 siswa yang diterima.
"Padahal anak-anak itu bagus semua. Wah pokoknya sayang itu kalau tidak difasilitasi, sehingga Pak Menhan (Menteri Pertahanan, red.) wah ini bagus (mereka) harus kita fasilitasi," kata Wamenhan RI.
Dia melanjutkan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menjadikan sektor pendidikan sebagai salah satu prioritas kerjanya. Oleh karena itu, Kemhan RI tidak hanya mengembangkan SMA Taruna Nusantara, tetapi juga terus memperkuat Universitas Pertahanan (Unhan).
"Kami siapkan bersama, kami beri pelajaran, pendidikan yang bagus sehingga nanti harapannya alumni Unhan, alumni SMA Taruna Nusantara dapat bersaing di tingkat nasional maupun global," tutur M. Herindra.
Di Kepanjen, Kabupaten Malang, SMA Taruna Terintegrasi dibangun di atas lahan 30 hektare. Lahan itu sebelumnya dikelola oleh Kodam V/Brawijaya.
"Lahan ini sebenarnya punya negara, tetapi memang dikuasai Kodam V/Brawijaya, sementara oleh Kodam tidak dimanfaatkan untuk kegiatan militer. Ibarat-nya, kami diizinkan untuk membangun sekolah, SMA Taruna Nusantara Terintegrasi," ujar Wamenhan RI.
Dia juga menyebut istilah terintegrasi yang disematkan pada SMA Taruna Nusantara di enam lokasi itu merujuk pada rekrutmen siswa baru, yang prosesnya tetap terpusat dari SMA Taruna Nusantara di Magelang, Jawa Tengah.
"Perekrutan-nya itu terpusat di bawah SMA Taruna Nusantara di Magelang, nanti tinggal SMA Taruna Nusantara ini mau ditempatkan di mana, supaya nanti yang jauh-jauh, misalnya, mereka yang berasal dari wilayah timur tidak harus di Magelang, begitu juga yang di Sumatera, yang di Jawa Timur. Toh sama kualitasnya, menghemat biaya juga mereka lebih dekat dengan wilayahnya. Intinya, direkrut secara nasional," ucap Wamenhan RI.
Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) RI Letjen TNI (Purn.) M. Herindra menjelaskan pengembangan SMA Taruna Nusantara di enam lokasi itu merupakan salah satu investasi Pemerintah RI terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia, terutama dalam mempersiapkan mereka menuju Visi Indonesia Emas 2045.
"Anggaran (pembangunan) untuk satu SMA, satu sekolah, untuk membangun mulai dari sekolahnya, asrama-nya, ruang makan, dan sebagainya itu lebih kurang anggarannya 15 juta dolar AS (sekitar Rp233,37 miliar),” kata Wamenhan RI saat jumpa pers selepas acara peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan SMA Taruna Nusantara Terintegrasi di Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis.
Kemhan RI mencanangkan membangun SMA Taruna Nusantara Terintegrasi di enam lokasi, yaitu Cimahi (Jawa Barat), Malang (Jawa Timur), Tanah Datar (Sumatera Barat), Maros (Sulawesi Selatan), Ibu Kota Nusantara (IKN), dan di Nusa Tenggara Timur.
Sejauh ini, pembangunan SMA Taruna Nusantara Terintegrasi baru terlaksana di dua lokasi yaitu Cimahi — yang groundbreaking-nya berlangsung pada 8 November 2023 — dan di Malang pada Kamis. Pembangunan dua SMA Taruna Nusantara itu diharapkan rampung dalam waktu 8 bulan sehingga dapat operasional dan menerima siswa baru pada 2024.
SMA Taruna Nusantara saat ini terpusat di Magelang, Jawa Tengah. Tiap tahunnya, ada 8.000 calon siswa mengikuti seleksi sebagai peserta ajar di SMA Taruna Nusantara, tetapi hanya 360 siswa yang diterima.
"Padahal anak-anak itu bagus semua. Wah pokoknya sayang itu kalau tidak difasilitasi, sehingga Pak Menhan (Menteri Pertahanan, red.) wah ini bagus (mereka) harus kita fasilitasi," kata Wamenhan RI.
Dia melanjutkan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menjadikan sektor pendidikan sebagai salah satu prioritas kerjanya. Oleh karena itu, Kemhan RI tidak hanya mengembangkan SMA Taruna Nusantara, tetapi juga terus memperkuat Universitas Pertahanan (Unhan).
"Kami siapkan bersama, kami beri pelajaran, pendidikan yang bagus sehingga nanti harapannya alumni Unhan, alumni SMA Taruna Nusantara dapat bersaing di tingkat nasional maupun global," tutur M. Herindra.
Di Kepanjen, Kabupaten Malang, SMA Taruna Terintegrasi dibangun di atas lahan 30 hektare. Lahan itu sebelumnya dikelola oleh Kodam V/Brawijaya.
"Lahan ini sebenarnya punya negara, tetapi memang dikuasai Kodam V/Brawijaya, sementara oleh Kodam tidak dimanfaatkan untuk kegiatan militer. Ibarat-nya, kami diizinkan untuk membangun sekolah, SMA Taruna Nusantara Terintegrasi," ujar Wamenhan RI.
Dia juga menyebut istilah terintegrasi yang disematkan pada SMA Taruna Nusantara di enam lokasi itu merujuk pada rekrutmen siswa baru, yang prosesnya tetap terpusat dari SMA Taruna Nusantara di Magelang, Jawa Tengah.
"Perekrutan-nya itu terpusat di bawah SMA Taruna Nusantara di Magelang, nanti tinggal SMA Taruna Nusantara ini mau ditempatkan di mana, supaya nanti yang jauh-jauh, misalnya, mereka yang berasal dari wilayah timur tidak harus di Magelang, begitu juga yang di Sumatera, yang di Jawa Timur. Toh sama kualitasnya, menghemat biaya juga mereka lebih dekat dengan wilayahnya. Intinya, direkrut secara nasional," ucap Wamenhan RI.