Jakarta (ANTARA) - Layanan berbagi video YouTube memperlambat kualitas layanan bagi pengguna akun reguler yang menggunakan ads blocker atau pemblokir iklan saat membuka platform tersebut.
Laman Google 9to5, Minggu, melaporkan video yang diputar akan terasa sulit diakses pengguna yang menyalakan aplikasi ads blocker dari pihak ketiga.
Sejak tahun lalu, YouTube semakin tegas untuk menindak para pengguna reguler yang menghindar iklan dengan memasang aplikasi ads blocker dari pihak ketiga. Layanan ads blocker dinilai menutup sumber pendapatan YouTube mengingat iklan-iklan yang diputar sebelum video yang ingin ditonton pengguna merupakan pendapatan terbesar bagi perusahaan tersebut.
Baca juga: YouTube luncurkan fitur baru untuk jeda komentar video
YouTube, perusahaan yang berada di bawah naungan Google, sempat melakukan intervensi pada pengguna yang aktif menggunakan ads blocker dengan cara menampilkan pesan pop-up berisi pesan "pemblokir iklan melanggar Persyaratan Layanan YouTube".
YouTube kemudian menyarankan pengguna untuk mematikan ads blocker agar tetap bisa menikmati konten yang diinginkannya.
Cara tersebut masih belum efektif sehingga YouTube mengambil upaya untuk melambatkan kualitas akses konten bagi para pengguna reguler dengan pemblokir iklan tersebut. Beberapa pengguna yang telah mengalami pelambatan itu khususnya di Amerika Serikat telah mendiskusikan hal tersebut di forum daring seperti Reddit.
Mereka menyebut layanan YouTube-nya menjadi lamban dan tidak responsif. Namun, setelah menonaktifkan pemblokir iklan, YouTube mereka kembali berjalan dengan normal.
Setiap kali pemblokir iklan diaktifkan, pengguna harus menunggu dalam waktu yang lama untuk bisa menonton konten secara keseluruhan karena proses buffer yang sangat lama.
Di samping itu, saat memasuki mode Full Screen pengguna harus mengulang proses yang sama.