Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Muryadi mengatakan, pihaknya tidak mengetahui soal kasus dugaan suap oleh perusahaan perangkat lunak yang berbasis di Jerman, SAP yang menyeret Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
“Kami tidak tahu menahu dengan masalah tersebut,” ujar Wahyu kepada ANTARA di Jakarta, Senin.
Berdasarkan artikel tersebut, lanjut dia, perkara itu terjadi pada 2015-2018 alias di luar era kepemimpinan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.
Namun demikian, Wahyu mengungkapkan, pihak KKP siap bekerja sama serta terbuka untuk diperiksa aparat penegak hukum apabila diperlukan.
“Tapi prinsipnya silakan saja diperiksa, kami serahkan pada mekanisme hukum dan kami siap bekerja sama dengan aparat penegak hukum guna memproses perkara ini,” ujarnya.
Diketahui, dalam rilis yang disampaikan United State Department of Justice U.S DOJ atau Departmen Kehakiman Amerika Serikat (10/1)menyebutkan sebuah perusahaan perangkat lunak global berbasis di Jerman yakni SAP, akan membayar lebih dari 220 juta dolar AS untuk penyelidikan yang dilakukan Departemen Kehakiman AS dan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) terhadap pelanggaran UU Praktik korupsi Asing (FCPA).
Dalam rilis itu, disebutkan pada 2015-2018, SAP melalui agen-agen tertentu terlibat dalam skema untuk menyuap pejabat Indonesia guna mendapatkan keuntungan bisnis yang tidak pantas bagi SAP sehubungan dengan berbagai kontrak antara SAP, departemen dan lembaga-lembaga di Indonesia termasuk Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Selain KKP, Departemen Kehakiman AS turut menyebut adanya dugaan suap yang melibatkan dan Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika atau Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Bakti Kominfo).
“Pemeriksa pos, bersama mitra penegak hukum FBI dan jaksa Departemen Kehakiman, mengikuti jejak suap dan korupsi yang tersebar luas dari Afrika Selatan hingga Indonesia. Upaya bersama ini mengakibatkan perusahaan terdakwa membayar hukuman pidana yang signifikan dan menyetujui tindakan perbaikan jangka panjang,” keterangan Departemen Kehakiman AS.
Berita Terkait
Menteri Kebudayaan sebut Gua Lida Ajer berpotensi jadi situs nasional
Senin, 16 Desember 2024 12:35 Wib
Menteri HAM: Aspek kemanusiaan-rekonsiliasi jadi pertimbangan presiden berikan amnesti
Minggu, 15 Desember 2024 17:46 Wib
Menteri ATR dapat pinjaman dana dari Bank Dunia untuk program
Sabtu, 14 Desember 2024 8:44 Wib
Jajaran BPN diminta jawab tantangan birokrasi modern
Sabtu, 14 Desember 2024 8:39 Wib
Perdana Menteri Interim Suriah imbau pengungsi pulang
Kamis, 12 Desember 2024 14:19 Wib
Menteri Pengungsi Afghanistan Haqqani tewas dalam serangan di Kabul
Kamis, 12 Desember 2024 14:11 Wib
Sambut Nataru, PLN pastikan kesiapan infrastruktur dan layanan kelistrikan andal
Selasa, 10 Desember 2024 8:59 Wib
Lapas Sampit gelar bakti sosial dukung program akselerasi Menteri Imipas
Minggu, 8 Desember 2024 17:42 Wib