Tamiang Layang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah melalui Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) memberikan perhatian serius terkait adanya kasus kematian mendadak unggas di daerah mereka.
“Pengambilan sampel uji sudah kita lakukan dan sudah diserahkan ke Laboratorium Balai Veteriner Banjarbaru, Provinsi Kalsel,” kata Kepala Diskanak Kabupaten Bartim, Abianhin di Tamiang Layang, Jumat.
Menurutnya, berdasarkan laporan yang diterima, unggas yang mati mendadak lokal maupun ternak ayam buras dan bebek, sehingga dilakukan pengambilan sampel uji pada beberapa lokasi kasus kematian mendadak pada unggas yakni Desa Tangkum, Batuah, Kecamatan Raren Batuah, dan Kelurahan Ampah Kota Kecamatan Dusun Tengah.
Dokter Hewan dan Tim Kesehatan Hewan (Keswan) tidak hanya fokus pada pengambilan sampel uji, tetapi juga melaksanakan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada peternak.
Upaya pencegahan penyakit unggas menular, seperti, Avian Influenza (AI) dan Newcastle Disease (ND) tetelo, dilakukan melalui peningkatan sanitasi kandang, pemberian pakan yang cukup, vitamin, dan pembatasan akses orang ke peternakan.
Baca juga: Pemkab Bartim salurkan bantuan bahan pangan ke desa terdampak banjir
Selain itu, Tim Keswan juga memberikan bantuan desinfektan secara langsung. Menurutnya, informasi terkini dari Laboratorium Balai Veteriner Banjarbaru dijadwalkan dapat diperoleh paling lambat Senin, (29/1/ 2024).
“Totalnya ada 28 sampel uji dikirimkan ke Laboratorium Balai Veteriner Banjarbaru. Kami berharap mendapatkan diagnosis agar dapat diketahui pasti penyebab kematian ternak,” terangnya.
Hingga saat ini, Bidang Peternakan pada Diskanak Bartim juga terus melakukan desinfeksi peternakan unggas di berbagai lokasi, menggunakan desinfektan food grade untuk lapak penjualan unggas dan kandang dengan ternak, serta desinfektan non food grade untuk kandang kosong yang terinfeksi wabah.
Pihak Diskanak Bartim mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan bekerja sama dalam rangka pencegahan dan penanganan kasus kematian ternak unggas ini.
Warga Desa Tangkum, Kecamatan Raren Batuah, kaget dengan adanya ratusan ayam yang mati mendadak. Hal ini dibenarkan Kepala Desa Tangkum, Dasah.
“Sampai saat ini sudah tercatat 243 ekor ayam milik warga mati mendadak. Tiap malam bisa tiga ekor bahkan bisa lebih yang mati. Warga saya bingung karena banyak yang mati tiap malam dan melaporkannya tiga hari yang lalu ke Dinas Perikanan dan Peternakan Bartim,” katanya.
Baca juga: Sekda Bartim lantik Murnianson sebagai Direktur PDAM Tirta Janang
Baca juga: Bawaslu Bartim belum temukan pelanggaran pemilu
Baca juga: Kekosongan obat di RSUD Tamiang Layang teratasi