Jakarta (ANTARA) - Spesialis THT Konsultan Onkologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dr Marlinda Adham mengatakan bahwa ada sejumlah faktor yang menyebabkan kanker laring atau kanker pita suara.
Marlinda menjelaskan bahwa kanker tidak disebabkan oleh hanya satu faktor, namun berbagai faktor yang berkesinambungan yang terus-menerus dalam waktu yang lama. Salah satu contohnya, ujarnya, adalah merokok.
"Jadi kalau dia merokok cuma 1, udah itu, apalagi 5 tahun itu nggak, nggak ada masalah. Tapi kalau dia merokok banyak jumlahnya kemudian dia terus-menerus kemudian dia dalam satu ruangan yang tertutup, misalnya, dan selalu terpapar dengan rokok itu, bisa menyebabkan mutasi sel-sel," ujarnya dalam siaran "Diagnosis dan Tatalaksana Kanker Laring" di akun Instagram resmi RSCM pada Selasa.
Baca juga: Kenali tiga masalah prostat yang berisiko dialami para pria
Dokter tersebut juga tidak menyarankan vape, yang sering digunakan sebagai pengganti rokok lintingan.
"Saya pernah baca bahwa yang aroma rasa buah-buahan itu ternyata justru lebih berbahaya dibanding yang tidak ada aroma buah-buahan, kenapa? Mungkin dengan penambahan zat-zat kimiawi tertentu. Nah ini dia zat-zat kimiawi tertentu kita nggak tahu ya apakah aman atau tidak," ujarnya.
Selain rokok, ujarnya, faktor lain dalam kanker laring atau pita suara adalah konsumsi alkohol, faktor genetik, serta pola makan. Menurutnya, trauma pada pita suara, yaitu ketika pita suara sering digunakan untuk teriak-teriak, juga menjadi faktor kanker tersebut.
Baca juga: Usia penderita kanker paru di Indonesia lebih muda di banding negara lain
Dia menyebutkan bahwa sejumlah profesi, semisal penceramah, pengajar, penyanyi, perlu nyaring saat bekerja, dan terkadang merasa emosional sehingga mereka berbicara lebih keras. Merlinda menyebut bahwa mereka perlu mengontrol volume suaranya, mengatur kapan harus nyaring dan kapan harus lembut, guna mencegah trauma pada pita suara.
Dalam kesempatan tersebut, dokter itu menyampaikan sejumlah hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan pita suara agar terhindar dari penyakit itu. Yang pertama dengan membersihkan rongga hidung dengan natrium klorida atau larutan garam secara rutin.
Baca juga: Infeksi amandel berulang tingkatkan risiko tumor amandel?
"Yang kedua menjaga kebersihan rongga mulut kita, ya. Menjaga kebersihan gigi geligi, kemudian rongga mulut kita ya. Sikat gigi, kumur-kumur," dia menambahkan.
Yang ketiga, ujarnya, adalah untuk segera berobat apabila punya GERD atau asam lambung. Dia menjelaskan bahwa asam lambung yang naik dapat membuat iritasi pita suara.
Selain itu, dia menyarankan untuk tidak terlalu sering mengonsumsi makanan yang terlalu panas atau dingin, karena hal tersebut juga dapat membuat iritasi dan inflamasi pada saluran pernafasan. Kemudian, ujarnya, mengurangi konsumsi hal yang bersifat karsinogenik, atau dapat memicu kanker, seperti rokok dan minuman dalam kemasan.
Baca juga: Apakah imunisasi cukup untuk cegah kanker serviks?
Baca juga: Mengenal gejala kanker darah Multiple Myeloma
Baca juga: YKAI hadirkan 'Humanity in Harmony' untuk bangun Rumah Paliatif