Palangka Raya (ANTARA) -
Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Tengah (Kalteng) Edy Pratowo mengatakan dengan adanya Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD) mendorong terwujudnya digitalisasi pembayaran.
"Hingga dapat menekan jumlah uang tunai yang beredar di birokrasi lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah," katanya di Palangka Raya, Senin.
Hal itu dia sampaikan di sela soft launching Penandatanganan Kerja Sama (PKS) Kartu Kredit Pemerintah Daerah, sekaligus membuka bimbingan teknis implementasi aplikasi SIPD RI modul penatausahaan.
Edy Pratowo menyambut baik dilaksanakannya soft launching dan penandatanganan PKS KKPD antara Pemprov bersama Bank Kalteng yang di antaranya ke depan pembayaran menggunakan uang tunai dapat digantikan dengan alat pembayaran non tunai, yakni berupa kartu kredit yang selama ini telah disediakan pihak bank.
Lebih lanjut Edy Pratowo menginginkan terbangun sinergi tata kelola pemerintah pusat dan daerah dalam pengelolaan keuangan daerah, maupun percepatan pembangunan dan peningkatan perekonomian daerah dalam rangka mewujudkan Kalimantan Tengah Makin BERKAH.
Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kalteng Syahfiri menambahkan, pengimplementasian KKPD Kalteng merupakan tindak lanjut digitalisasi sistem pembayaran atas belanja yang dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Skemanya adalah 40 persen dari uang persediaan di masing-masing SOPD berupa non tunai dan 60 persen uang persediaan dalam bentuk tunai.
"Alur penatausahan dan transparasi, penting buat kita untuk percepatan pembangunan," tuturnya.
Sementara itu Plh Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kemendagri, Horas Maurits Panjaitan memaparkan Kartu Kredit Pemerintah Daerah sangat mendukung dalam rangka belanja barang- barang produk dalam negeri.