Operasi SAR pencarian ABK TB Hasyim di Barito Utara dihentikan
Muara Teweh (ANTARA) - Operasi SAR pencarian seorang ABK Tugboat Hasyim yang terbakar di Desa Luwe, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, bernama Awaludin dihentikan karena pencarian korban sudah memasuki hari kesepuluh.
"Kami telah berupaya untuk menemukan korban hingga hari kesepuluh namun belum dapat menemukan korban. Setelah berkoordinasi dengan unsur SAR, pihak perusahaan dan keluarga korban,” kata Kepala Kantor Basarnas Palangka Raya AA Alit Supartana di Muara Teweh, Kamis.
Menurut dia, Tim Rescue Basarnas Palangka Raya melakukan evaluasi dan berkoordinasi dengan unsur SAR, pihak perusahaan dan keluarga terkait pelaksanaan Operasi SAR sampai dengan hari kesepuluh.
Tim gabungan, kata dia, mengambil keputusan bahwa Operasi SAR terhadap satu orang ABK TB Hasyim di Sungai Barito ditutup dan selanjutnya akan dilakukan pemantauan.
"Namun tidak menutup kemungkinan akan dilanjutkan kembali apabila ada tanda-tanda keberadaan korban.Kami mengucapkan terima kasih atas kerja keras teman-teman Tim SAR Gabungan selama sepuluh hari ini, semoga apa yang kita kerjakan bernilai ibadah. Dan semoga korban cepat diketemukan,” kata Alit.
Koordinator Lapangan Basarnas Palangka Raya, Madi menambahkan pencarian telah diupayakan secara maksimal, namun kendala yang dihadapi tim di lapangan adalah arus sungai yang deras, dan keruh sehingga menghambat pencarian korban.
“Pencarian terus dilakukan oleh Tim SAR, namun kendala yang dihadapi tim di lapangan sehingga menghambat pencarian korban,” kata dia.
Baca juga: Dua ABK korban tugboat terbakar di Barito Utara meninggal dunia
Keluarga korban ABK, Muhaddar menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim gabungan yang sudah maksimal membantu melakukan pencarian korban, hingga hari kesepuluh.
“Saya selaku paman korban menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada tim gabungan yang sudah maksimal membantu melakukan pencarian terhadap keponakannya, meskipun hingga saat ini keponakan saya belum ditemukan. Mudah-mudahan secepatnya bisa bisa ditemukan dalam kondisi selamat," ujar Muhaddar.
Dengan ditutupnya operasi SAR gabungan yang terlibat kembali ke kesatuannya masing-masing. Hingga hari kesepuluh hari upaya pencarian melibatkan yang beberapa personel dari Tim Rescue Basarnas Palangka Raya, Koramil Lahei, Polsek Lahei, BPBD Barito Utara, pihak perusahaan dan masyarakat setempat.
Peristiwa terbakarnya kapal TB Hasyim pada Senin (25/32024) malam di wilayah Kecamatan Lahei Barat mengakibatkan korban jiwa tiga orang ABK meninggal dunia atas nama Sahiman dan Dali Rijali meninggal dunia ditempat kejadian, sedangkan Septian Rizaldi meninggal ketika di rujuk ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Sementara korban luka Abdul Yaser di rawat pada salah satu rumah sakit di Banjarmasin.
Pencarian yang harusnya dilaksanakan selama tujuh hari diperpanjang hingga hari kesepuluh. Hingga hari ini Kamis (4/4) yang merupakan hari kesepuluh pencarian, Tim SAR Gabungan masih mengupayakan pencarian sesuai dengan rencana operasi SAR, namun masih belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban.
"Kami telah berupaya untuk menemukan korban hingga hari kesepuluh namun belum dapat menemukan korban. Setelah berkoordinasi dengan unsur SAR, pihak perusahaan dan keluarga korban,” kata Kepala Kantor Basarnas Palangka Raya AA Alit Supartana di Muara Teweh, Kamis.
Menurut dia, Tim Rescue Basarnas Palangka Raya melakukan evaluasi dan berkoordinasi dengan unsur SAR, pihak perusahaan dan keluarga terkait pelaksanaan Operasi SAR sampai dengan hari kesepuluh.
Tim gabungan, kata dia, mengambil keputusan bahwa Operasi SAR terhadap satu orang ABK TB Hasyim di Sungai Barito ditutup dan selanjutnya akan dilakukan pemantauan.
"Namun tidak menutup kemungkinan akan dilanjutkan kembali apabila ada tanda-tanda keberadaan korban.Kami mengucapkan terima kasih atas kerja keras teman-teman Tim SAR Gabungan selama sepuluh hari ini, semoga apa yang kita kerjakan bernilai ibadah. Dan semoga korban cepat diketemukan,” kata Alit.
Koordinator Lapangan Basarnas Palangka Raya, Madi menambahkan pencarian telah diupayakan secara maksimal, namun kendala yang dihadapi tim di lapangan adalah arus sungai yang deras, dan keruh sehingga menghambat pencarian korban.
“Pencarian terus dilakukan oleh Tim SAR, namun kendala yang dihadapi tim di lapangan sehingga menghambat pencarian korban,” kata dia.
Baca juga: Dua ABK korban tugboat terbakar di Barito Utara meninggal dunia
Keluarga korban ABK, Muhaddar menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim gabungan yang sudah maksimal membantu melakukan pencarian korban, hingga hari kesepuluh.
“Saya selaku paman korban menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada tim gabungan yang sudah maksimal membantu melakukan pencarian terhadap keponakannya, meskipun hingga saat ini keponakan saya belum ditemukan. Mudah-mudahan secepatnya bisa bisa ditemukan dalam kondisi selamat," ujar Muhaddar.
Dengan ditutupnya operasi SAR gabungan yang terlibat kembali ke kesatuannya masing-masing. Hingga hari kesepuluh hari upaya pencarian melibatkan yang beberapa personel dari Tim Rescue Basarnas Palangka Raya, Koramil Lahei, Polsek Lahei, BPBD Barito Utara, pihak perusahaan dan masyarakat setempat.
Peristiwa terbakarnya kapal TB Hasyim pada Senin (25/32024) malam di wilayah Kecamatan Lahei Barat mengakibatkan korban jiwa tiga orang ABK meninggal dunia atas nama Sahiman dan Dali Rijali meninggal dunia ditempat kejadian, sedangkan Septian Rizaldi meninggal ketika di rujuk ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Sementara korban luka Abdul Yaser di rawat pada salah satu rumah sakit di Banjarmasin.
Pencarian yang harusnya dilaksanakan selama tujuh hari diperpanjang hingga hari kesepuluh. Hingga hari ini Kamis (4/4) yang merupakan hari kesepuluh pencarian, Tim SAR Gabungan masih mengupayakan pencarian sesuai dengan rencana operasi SAR, namun masih belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban.