Golkar dan PDIP Pulang Pisau tingkatkan komunikasi jelang Pilkada

id Golkar dan PDIPPulang Pisau tingkatkan komunikasi jelang Pilkada, kalteng, Pulang Pisau, Pilkada, politik

Golkar dan PDIP Pulang Pisau tingkatkan komunikasi jelang Pilkada

Ketua DPC PDI-P Kabupaten Pulang Pisau, Pudjirustaty Narang bersama pengurus menyerahkan berkas formulir pendaftaran calon bupati kepada Sekretaris DPD Partai Golkar Ahmad  Rifa'i, Senin (6/5/2024). ANTARA/ Adi Waskito

Pulang Pisau (ANTARA) - Ketua DPC PDI-P Kabupaten Pulang Pisau Pudjirustaty Narang menyerahkan formulir pendaftaran penjaringan calon bupati (Cabup) kepada Sekretaris DPD Partai Golkar Ahmad Rifa`i sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk mendapat dukungan menjadi bakal calon bupati dari PDIP.

“Pengambilan formulir pendaftaran oleh pengurus Partai Golkar ini untuk menjalin komunikasi secara  mendasar kepada Partai PDI-P juga bersama dengan partai lainnya,” kata Sekretaris DPD Partai Golkar Ahmad Rifa`i di Pulang Pisau, Senin.

Dikatakan Ahmad Rifa`i, pada hari yang bersamaan sudah ada sebanyak lima partai politik yang sudah dikunjungi pengurus dengan maksud untuk berkoalisi sehingga ke depan terjalin komunikasi yang baik antar partai politik. Lima partai tersebut adalah Demokrat, PKB, Nasdem, Gerindra, dan PDI-P.

“Siapapun yang menjadi calon dari Partai Golkar ke depan bisa berkoalisi dan bisa memimpin kabupaten setempat,” ucapnya.

Ahmad Rifa`i menyebut tidak menutup kemungkinan jika masih ada partai politik lain yang memiliki kursi di DPRD dan membuka pendaftaran cabup, Partai Golkar siap untuk mendaftar. Secara keinginan internal partai, formulir yang diambil adalah untuk calon bupati.  

Terkait dengan siapa nama cabup yang diusung dari Partai Golkar, Ahmad Rifa`i mengatakan saat ini partai masih melakukan survei kepada dua bakal calon yang diusung yakni dirinya dari kader partai dan satu calon di luar dari kader partai.

Menurutnya, Partai Golkar harus bisa memberikan contoh dan tidak memaksakan ambisi karena pihaknya sudah melihat perkembangan yang ada, seperti pada Pilpres lalu Partai Golkar memiliki peluang untuk mencalonkan tetapi memilih calon kader di luar partai. 

“Apabila pilihan nanti jatuh ke salah satu calon, saya siap lahir batin,” ucap Ahmad Rifa`i.

Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pulang Pisau Pudjirustaty Narang mengatakan bahwa proses penjaringan calon bupati dan wakil bupati yang dilaksanakan oleh PDI-P ini terbuka kepada siapa saja. Penjaringan ini merupakan baru tahap awal dan masih ada lagi tahap-tahapan yang harus dilalui hingga nantinya dilakukan survei internal maupun secara nasional hingga dikeluarkan rekomendasi dari DPP kepada calon yang terpilih.

Baca juga: Pemkab Pulang Pisau apresiasi peran guru cetak generasi berkualitas

“Ada tiga yang masuk dalam penjaringan saat ini,” terang Pudjirustaty.

Rinciannya, terang Pudjirustaty, dirinya sendiri yang mendaftar melalui DPD PDI-P Kalimantan Tengah. Selanjutnya, Joni yang mendaftar sebagai calon wakil bupati dan dari pengurus Partai Golkar yang baru mengambil formulir pendaftaran.

Disinggung kemungkinan apakah nantinya PDI-P kembali berkoalisi dengan Partai Golkar, Pudjirustaty mengaku tidak bisa menjawab hal tersebut.


Pudjirustaty memiliki harapan dengan capaian  tambahan perolehan kursi dalam Pileg 2024, PDI-P sudah bisa mengusung calon sendiri, mengapa tidak mencoba untuk berjuang dan harus berani.

Meski PDI-P bisa mengusung calon sendiri, Ia tidak menampik partai tetap menggalang koalisi. Beberapa petinggi partai juga sudah ada menemui dan partai selalu terbuka membangun komunikasi politik mengingat waktu yang masih cukup panjang untuk menghadapi Pilkada 2024.

Pudjirustaty mengaku dirinya hanya mendaftar pada PDI-P saja dan tidak mendaftar kepada partai lain, namun komunikasi politik tetap berjalan dengan partai-partai lainnya.

“Nanti ada hasil dari survei nasional akan turun dari DPP PDI-P. Kita tunggu hasil surveinya bagaimana karena kita di partai harus tegak lurus,” demikian Pudjirustaty.

Joni, calon wakil bupati yang maju mendaftar dalam penjaringan yang dilaksanakan PDI-P mengaku bahwa sebagai putra dari daerah transmigrasi selama 42 tahun di kabupaten setempat menjadi salah satu yang mendasari keinginannya untuk maju dalam Pilkada 2024.

“Saya ingin ikut mengabdikan diri untuk kemajuan Kabupaten Pulang Pisau,” kata Joni.

Berlatar belakang ASN yang bertugas sebagai Pengamat Pengairan di Kecamatan Pandih Batu, Joni siap mundur sebagai ASN apabila dirinya mendapat rekomendasi dari PDI-P menjadi wakil bupati.

Baca juga: Dermaga pasar Bahaur masih menjadi penopang perputaran ekonomi masyarakat

Baca juga: Kesbangpol Pulpis minta warga terlibat aktif ciptakan suasana damai jelang Pilkada 2024

Baca juga: Pemkab Pulpis laksanakan lima kebijakan pusat dalam melindungi perempuan