Cegah kriminalitas remaja, satuan pendidikan di Palangka Raya diminta maksimalkan peran BK

id dprd palangka raya, norhaini, kriminalitas remaja, kenakalan remaja, palangkaraya, peran bk, bimbingan konseling

Cegah kriminalitas remaja, satuan pendidikan di Palangka Raya diminta maksimalkan peran BK

Anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Norhaini. ANTARA/Rajib Rizali

Palangka Raya (ANTARA) -
Anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Norhaini meminta satuan pendidikan, baik negeri maupun swasta memaksimalkan peran bimbingan dan konseling (BK) untuk mencegah terjadinya kenakalan remaja bahkan tindak kriminal.
 
"Kita berkaca pada kasus yang baru saja terjadi, ada santri atau siswa yang nekat membunuh ustadzah atau gurunya. Ini harusnya tidak terjadi di lingkungan pendidikan," katanya di Palangka Raya, Kamis.
 
Dia menjelaskan, layanan bimbingan dan konseling di masing-masing satuan pendidikan diminta dapat melakukan langkah preventif seperti mengenal siswa lebih dalam lagi.
 
Hal tersebut dilakukan, sebab para siswa tentunya mengalami perubahan-perubahan atau pertumbuhan, baik dari secara psikis maupun fisik.
 
"Dalam masa pertumbuhan tersebut, kadang emosi seorang siswa atau anak bisa mengalami gangguan yang disebabkan oleh tekanan selama masa remaja," ucapnya.

Baca juga: Polisi tangkap komplotan pembobol kantor PLN Icon Plus di Palangka Raya
 
Untuk itu, srikandi partai Golkar ini menjelaskan, tak sedikit kasus siswa yang tertangkap bolos sekolah dan terlibat dalam perkelahian akibat gangguan emosi yang dialaminya.
 
Dalam kondisi tersebut, layanan bimbingan dan konseling harus hadir membantu siswa untuk dapat mengontrol diri agar bisa menjadi seseorang yang lebih bermanfaat.
 
"Jadi bimbingan dan konseling nantinya diharapkan dapat membantu memperkuat sikap mental remaja atau siswa agar mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya," ujarnya.
 
Dia juga meminta kepada seluruh siswa, agar tidak sungkan melapor atau bercerita kepada guru di pelayanan bimbingan dan konseling, ketika tengah mengalami suatu masalah.
 
Dengan begitu, dia berharap, permasalahan yang tengah dihadapi para siswa dapat selesai dan tidak membuat siswa melakukan hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri dan orang sekitar.
 
"Saya minta peran bimbingan dan konseling harus peka terhadap siswanya. Jangan justru acuh," demikian Norhaini.