Jakarta (ANTARA) - Pelatih Bayer Leverkusen Xabi Alonso menyatakan kunci keberhasilan yang harus dimiliki tim jika ingin memenangi Liga Europa melawan Atalanta pada Kamis (23/5) terletak pada kekuatan mental para pemain.
"Yang paling penting besok adalah mentalitas,” kata Alonso pada konferensi pers jelang pertandingan pada Selasa (21/5) sebagaimana diwartakan AFP.
"Kami mempunyai strategi permainan namun para pemain masih menyimpan kenangan indah dari perayaan gelar (Bundesliga) pada Sabtu (19/5) dan kami ingin memanfaatkannya," kata pelatih asal Spanyol itu.
Keberhasilan Alonso dalam mengubah Leverkusen dari tim papan bawah Liga Jerman menjadi klub bermental juara membuat mantan gelandang timnas Spanyol itu dilirik klub-klub besar.
Namun, juru taktik berusia 42 tahun itu menolak minat mantan klubnya Liverpool dan Bayern Muenchen, melainkan memilih tetap bertahan di BayArena untuk musim depan.
"Saya masih sangat muda dalam karier kepelatihan ketika saya ditawari pekerjaan di Leverkusen, jadi 'mari kami lihat apa yang terjadi'," tambah dia.
"Ini baru satu setengah tahun tetapi kami telah mengambil begitu banyak keputusan yang tepat. Mentalitas yang kami tunjukkan selama bertahun-tahun sungguh fantastis," kata Alonso.
Gelandang Leverkusen asal Swiss Granit Xhaka menyatakan timnya akan merasa sangat menyesal apabila gagal mengalahkan Atalanta di laga final. Sebab Leverkusen berpeluang memenangi tiga gelar setelah Bundesliga yakni, Liga Europa dan Piala Jerman melawan Kaiserslautern.
"Saya benar-benar berpikir kami akan kehilangan sesuatu, tentu saja,” kata Xhaka.
"Anda pergi ke final untuk menang. Tujuan utama kami adalah juara Bundesliga dan tujuan kedua kami juara (Liga Europa)," kata bekas gelandang Arsenal itu.
Leverkusen mencapai final Liga Europa dengan menyingkirkan Qarabag, West Ham, dan AS Roma. Sedangkan Atalanta mencapai final usai mengalahkan Sporting Lisbon, Liverpool, dan Marseille.