Jakarta (ANTARA) - Instruktur Wasit AFC Raymond Olivier menyebut Referee Evaluation Resource (Refer) System untuk penilai wasit akan sangat membantu kinerja wasit yang dinaungi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Dalam laman PSSI yang dipantau ANTARA di Jakarta, Selasa, Raymond membeberkan bila kursus terkait Refer System yang digagas Departemen Perwasitan PSSI merupakan kegiatan penunjang yang bagus guna mengedukasi para penilai wasit untuk memahami sistem tersebut.
"Saya membantu PSSI dengan sistem penilaian referee assessor yang baru sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Yoshimi Ogawa (Wakil Ketua Komite Wasit PSSI) bahwa Refer System adalah sistem terintegrasi yang memungkinkan secara independen menganalisa lebih dari 80 kompetensi berbeda dari performa wasit," kata dia dalam penutupan kegiatan kursus yang diikuti 28 referee assessor se-Indonesia di Jakarta itu.
Lebih lanjut Raymond membeberkan, kegiatan itu adalah ketiga kalinya Departemen Perwasitan PSSI mengadakan acara serupa.
Pada tahap ketiga ini materi yang diberikan, yaitu menilai keputusan wasit dalam sebuah pertandingan, review, analisa pertandingan, dan protokol VAR.
Kemudian, tambah dia, materi Amandemen LOTG 2024/2025, menganalisis kinerja wasit dengan KMI (Key Match Incident), serta kompetensi teknisnya juga diberikan dalam kursus itu.
Instruktur wasit senior itu menjelaskan, Refer System adalah sistem penanda otomatis.
Sistem itu memungkinkan untuk mengevaluasi secara berkala performa para wasit untuk membantu mengembangkan performa mereka.
"Bukan hanya untuk melatih para wasit dan instruktur, tapi juga mengedukasi klub dan media dengan informasi yang kami miliki. Dengan demikian akan membantu membangun pemahaman yang sama mengenai keputusan yang dibuat para wasit," ujar dia.
Dia menambahkan, untuk PSSI dirinya dan tim membantu menyediakan semua data laporan dari semua wasit dan insiden yang terjadi, dengan begitu akan membantu memberikan feedback terkait wasit yang tampil baik dan yang membutuhkan bantuan untuk meningkatkan performa mereka.
Namun, lanjut Raymond, yang terpenting dari sistem itu adalah memungkinkan para penilai wasit untuk mengidentifikasi para wasit yang bertugas di berbagai pertandingan.
Menurut dia, melalui Refer System akan membuat penilai wasit untuk lebih sering bekerja sama dengan klub sehingga komunikasi tidak hanya satu arah.
Ke depan, para penilai wasit bisa lebih mendengar pendapat dari perwakilan klub dan pemain guna menjaga konsistensi keputusan yang dibuat dalam suatu pertandingan.
Refer system rencananya diimplementasikan oleh PSSI di awal musim baru kompetisi Liga 1 2024/2025.