Palangka Raya (ANTARA) - Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Sigit Karyawan Yunianto mengingatkan sekaligus meminta kepada pemerintah setempat, agar dapat memastikan keakuratan data penderita stunting di daerah ini.
"Hal ini penting dilakukan sebagai acuan pemerintah nantinya dalam menentukan kebijakan untuk memaksimalkan program penanganan stunting di daerah ini," katanya di Palangka Raya, Jumat.
Dirinya meminta kepada Pemerintah Kota Palangka Raya untuk mencegah terjadinya kekeliruan dalam analisis data dan permasalahan sebagai dasar perencanaan intervensi. Hal itu untuk menghasilkan output sesuai sasaran perlu melakukan monitor dan evaluasi dengan baik dan berkualitas, maka dibutuhkan manajemen perencanaan dalam seluruh tahapan pelaksanaan kegiatan.
Selain itu, lanjut Ketua ADEKSI ini, berbagai langkah dan inovasi dapat dilakukan secara sinergitas dan kolaboratif serta lebih menguatkan SDM tenaga lini lapangan yang merupakan ujung tombak percepatan penurunan stunting.
"Sudah menjadi tugas kita dalam membangun sinergi, kolaborasi dan keterlibatan semua pihak karena tanpa komitmen dan kemauan yang kuat untuk menyelamatkan generasi bangsa dari ancaman stunting, maka gerakan pastinya sia-sia," ucapnya.
Sigit mengapresiasi upaya Pemerintah Kota Palangka Raya yang telah fokus dalam penanganan stunting di daerah in dengan rutin menyalurkan bantuan kepada masyarakat. Namun dirinya mengingatkan pemerintah agar tidak hanya fokus dalam penanganan stunting saja, tetapi juga harus diimbangi dengan langkah mencegah terjadinya peningkatan stuting di Kota Palangka Raya.
Baca juga: Disdik Palangka Raya: Pengelola sekolah jaga keamanan selama libur
"Jangan nanti karena fokus menangani sehingga pemerintah kecolongan dan angka stunting kembali tinggi di Kota Palangka Raya," ujarnya.
Untuk itu, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Kalimantan Tengah ini pun berharap ada upaya edukasi yang masif secara door to door atau dari rumah ke rumah warga. Sebab, jika hanya mengumpulkan masyarakat dengan jumlah yang banyak di suatu tempat, dinilai kurang efektif dalam menyampaikan edukasi terkait stunting.
"Tidak semua orang akan fokus mendengarkan, belum lagi kalau membawa anak sehingga anak rewel dan orang tua menjadi tidak fokus. Berbeda jika langsung mendatangi rumah warga, tentu diyakini akan lebih efektif," demikian Sigit Karyawan Yunianto.
Baca juga: Pemkot Palangka Raya gelar pasar murah jelang Idul Adha 1445 H
Baca juga: Warga Palangka Raya diminta tingkatkan waspada terkait aksi curanmor di pemukiman
Baca juga: Ketua DPRD Palangka Raya minta pemkot berikan bantuan pupuk ke petani