Sampit (ANTARA) - Khitanan massal gratis yang digelar Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah Halikinnor disambut sangat antusias oleh masyarakat, bahkan tercatat sudah ada 905 orang anak yang terdaftar melalui pendaftaran secara online.
“Kami melaksanakan sunatan massal karena bertepatan dengan libur sekolah yang cukup panjang, jadi anak-anak memiliki waktu cukup untuk beristirahat setelah disunat,” kata Bupati Halikinnor di Sampit, Senin.
Kegiatan sunatan massal pada hari pertama dimulai dari Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Khitanan massal perdana ini digelar di aula rumah jabatan bupati Kotim dengan jumlah peserta mencapai 280 anak.
Halikinnor membuka langsung acara tersebut didampingi sejumlah pejabat daerah terkait, di antaranya Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Umar Kaderi dan Kepala Dinas Pendidikan Muhammad Irfansyah.
Halikinnor menyampaikan, bahwa kegiatan ini merupakan inisiatif pribadinya yang bermula dari keluhan warga, khususnya para orang tua, terkait mahalnya biaya khitan atau sunat. Pasalnya, biaya sunat sekarang berkisar Rp500 ribu dengan cara biasa hingga Rp1,5 juta dengan menggunakan laser.
Kisaran biaya tersebut tergolong besar bagi warga yang kurang mampu, sehingga tidak sedikit anak yang sudah cukup umur tapi belum disunat lantaran perekonomian orang tua belum memadai.
“Makanya mendengar itu, saya berinisiatif bersama Dinkes untuk mengadakan sunatan massal, mumpung libur sekolah, supaya meringankan beban warga kita dan anak-anak yang belum disunat pun bisa disunat secara gratis,” jelasnya.
Ia melanjutkan, bagi umat Islam khitan hukumnya wajib, terutama bagi yang sudah baligh. Sebab, ibadah seorang Muslim bisa jadi tidak sah jika belum disunat.
Di sisi lain, sunat juga bermanfaat dari segi kesehatan, salah satunya mengurangi risiko penularan penyakit. Tidak heran bahwa dalam kegiatan sunatan massal kali ini bukan hanya diikuti umat Islam, tetapi juga penganut agama lainnya seperti Kaharingan, Kristen dan Katolik.
Antusiasme masyarakat Kotim terhadap kegiatan ini cukup besar, hanya dalam beberapa hari jumlah pendaftar via online mencapai 905 orang dari 16 kecamatan. Halikinnor pun bersyukur karena cukup banyak masyarakat yang bisa terbantu dengan adanya kegiatan ini.
Baca juga: Guru mengaji di Kotim bersyukur dapat perhatian pemerintah daerah
Orang tua dari salah seorang anak yang disunat, Syahri Hendi mengaku bersyukur dengan kegiatan khitanan massal yang digelar Pemkab Kotim. Permintaan anaknya untuk sunat akhirnya bisa terpenuhi dan ia pun merasa terbantu.
“Namanya juga orang kecil, dengan biaya sunat di luaran sekarang kami cukup terbebani. Alhamdulillah, ada kegiatan sunatan massal dari pemerintah daerah yang gratis, jadi kami terbantu,” ucapnya.
Kepala Dinkes Kotim Umar Kaderi menyebut kegiatan ini adalah sejarah bagi pihaknya, karena baru pertama kali di Kotim diadakan khitanan massal untuk seluruh kecamatan.
Oleh sebab itu, pihaknya mengerahkan kekuatan cukup besar agar kegiatan terlaksana dengan baik dan lancar. Sebanyak 67 perawat, tiga apoteker, dua dokter dan tujuh tenaga kesehatan diturunkan membantu kegiatan sunatan yang dilaksanakan di rumah jabatan bupati, kemudian 21 puskesmas juga disiapkan untuk untuk menangani sunatan di kecamatan.
“Alhamdulillah pesertanya cukup banyak dan kami juga masih menerima pendaftaran. Tidak pernah sebelumnya kami melaksanakan kegiatan seperti ini, makanya kami apresiasi kepada bupati yang membantu masyarakat yang belum sunat,” ucapnya.
Ia menambahkan, peserta sunatan kebanyakan merupakan anak SD, tapi ada pula beberapa anak TK dan SMP, hingga orang dewasa. Karena memang tidak membatasi usia pendaftar.
Sehubungan dengan kegiatan ini, ia berpesan kepada para orang tua atau wali agar memeriksakan kondisi anaknya secara berkala ke puskesmas terdekat guna menghindari infeksi pasca sunat.
“Pemeriksaan ini gratis di seluruh puskesmas di Kotim, jadi kami minta orang tua tak ragu untuk memeriksakan anaknya,” demikian Umar.
Baca juga: Bupati Kotim minta Pantarlih harus banyak bersabar saat bertugas
Baca juga: DPRD Kotim soroti kepatuhan keselamatan kerja sektor kepelabuhanan
Baca juga: Turnamen Bupati Cup MHU 2024 tingkatkan kebersamaan melalui olahraga