Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin, berpotensi menguat di tengah tingkat pengangguran Amerika Serikat (AS) yang naik.
Pada awal perdagangan Senin pagi, rupiah melemah tipis dua poin atau 0,02 persen menjadi Rp16.280 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya sebesar Rp16.278 per dolar AS.
"Tingkat pengangguran (AS) naik dari 4 persen ke 4,1 persen," kata analis Lukman Leong kepada ANTARA di Jakarta, Senin.
Lebih lanjut, Lukman menuturkan rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS yang kembali melemah setelah data pekerjaan AS Non-Farm Payroll (NFP) yang lebih lemah dari perkiraan.
Penambahan pekerjaan pada bulan Juni sebesar 206 ribu yang walau lebih tinggi dari perkiraan 190 ribu, namun ada revisi ke bawah yang besar pada bulan-bulan sebelumnya.
Penambahan pekerjaan pada bulan Mei dan April 2024 direvisi turun masing-masing 54 ribu dan 57 ribu pekerjaan.
Namun, penguatan akan terbatas mengingat minggu depan investor mengantisipasi beberapa data ekonomi AS yang penting seperti inflasi dan pidato Ketua bank sentral AS atau The Fed Jerome Powell.
Ia memperkirakan rupiah akan berkisar Rp16.225 per dolar AS sampai dengan Rp16.325 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Berita Terkait
Kurs rupiah menguat 30 poin pada Jumat pagi
Jumat, 22 November 2024 9:56 Wib
Pertumbuhan ekonomi digital Indonesia menguat di 2024
Rabu, 13 November 2024 16:37 Wib
Kurs rupiah Rabu menguat 17 poin
Rabu, 13 November 2024 11:34 Wib
Jelang pelantikan Presiden terpilih Prabowo, rupiah menguat 0,17 persen
Jumat, 18 Oktober 2024 19:58 Wib
Nilai tukar rupiah Rabu pagi menguat 24 poin
Rabu, 9 Oktober 2024 10:02 Wib
Kurs rupiah Jumat pagi menguat 136 poin
Jumat, 20 September 2024 11:12 Wib
Kurs rupiah Senin pagi menguat 68 poin
Senin, 19 Agustus 2024 11:49 Wib
Kurs rupiah Selasa pagi menguat 23 poin
Selasa, 23 Juli 2024 11:49 Wib