Palangka Raya (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melakukan edukasi dan penanaman vegetasi pantai sebagai bagian dari upaya mitigasi dan mencegah terjadinya abrasi di perairan sekitar kawasan tambak udang vaname atau Shrimp Estate Berkah di Sukamara.
"Penanaman vegetasi pantai merupakan upaya untuk pemenuhan kebutuhan pasar global produk udang vaname, sehingga kelestarian lingkungan kawasan Shrimp Estate Berkah harus diperhatikan dengan tetap menjaga ekosistem mangrovenya," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kalteng Darliansjah di Palangka Raya, Senin.
Vegetasi pantai dikenal juga dengan sebutan hutan pantai, yakni berupa tutupan vegetasi yang tumbuh dan berkembang di pantai berpasir di atas garis pasang tertinggi.
Pihaknya melaksanakan kegiatan ini bekerja sama dengan tim dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Institut Pertanian Bogor (IPB). Kegiatan ini meliputi pelatihan dan penanaman vegetasi pantai berupa mangrove, cemara laut dan galam di kawasan Shrimp Estate Berkah di Desa Sei Raja, Kabupaten Sukamara.
"Ini juga merupakan salah satu komitmen Gubernur Sugianto Sabran dalam mengembangkan ekonomi biru, atau pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan untuk peningkatan ekonomi masyarakat pesisir serta menjaga kesehatan ekosistem laut Kalimantan Tengah," terang Darliansjah.
Baca juga: Muhamad Zainal pimpin PWI Kalteng periode 2024-2029
Dosen Ekologi Pesisir yang merupakan Ahli Ekologi Mangrove dan Vegetasi Pantai FPIK-IPB University Agustinus Mangaratua Samosir hadir sebagai narasumber dalam kegiatan yang dilaksanakan di Desa Sei Raja tersebut.
Kegiatan ini terlaksana pada 13-16 Juli 2024 yang diikuti masyarakat Desa Sei Raja, khususnya yang berada di sekitar kawasan Shrimp Estate Berkah serta pemangku kepentingan di Sukamara. Adapun materi yang diberikan meliputi penanaman mangrove dengan metode pemberian pelindung.